DPRD Desak Pemkab Rampungkan Distribusi Insentif Guru Ngaji
- Pixabay
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banyuwangi mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi untuk segera merampungkan pembagian insentif guru ngaji se-Banyuwangi.
Terdapat sekitar 14 ribu guru ngaji yang insentifnya belum disalurkan pada tahun ini, seperti yang diungkapkan Sekretaris Komisi II DPRD Banyuwangi Ali Mustofa, usai menggelar rapat internal yang turut dihadiri bagian kesejahteraan (Kesra) Pemkab Banyuwangi.
"Pendistribusian insentif bagi guru ngaji tahun ini belum didistribusikan," kata Ali kepada awak media.
Ia menyayangkan hal tersebut, karena menurutnya guru ngaji selama ini memiliki jasa untuk memberikan pendidikan akhlak terhadap generasi penerus bangsa.
Sehingga kemudian, Komisi II DPRD Banyuwangi mendesak agar insentif guru ngaji tersebut segera diberikan kepada para guru ngaji yang berhak menerimanya.
Sementara itu, Kabag Kesra Pemkab Banyuwangi Yusdi Irawan mengatakan, proses pencairan insentif untuk guru ngaji paling lambat dilakukan pada bulan November 2023.
Yusdi mengurai, jika dibagi menjadi beberapa termin, nominal yang akan diterima terlalu sedikit, sehingga kemudian proses pembagiannya dilakukan sekaligus pada bulan depan.
Adapun besaran insentif guru ngaji yang harus dibagikan oleh Pemkab Banyuwangi pada tahun 2023 adalah Rp 750 ribu perorang pertahunnya.
Untuk diketahui, persoalan kesejahteraan guru ngaji pernah disampaikan langsung oleh salah seorang guru ngaji bernama Yasin Fadillah kepada Wakil Ketua DPRD Banyuwangi Michael Edy Hariyanto.
Hal tersebut disampaikan Yasin saat Michael menggelar serap aspirasi di Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi pada 19 September 2023 lalu.
"Mulai tahun 2021, kesejahteraan guru-guru ngaji diabaikan," ujarnya.