Waspada Erupsi Gunung Semeru, Warga Dihimbau Tetap Siaga

Ilustrasi erupsi gunung Semeru Lumajang Jawa Timur
Sumber :
  • www.pexels.com

Lumajang, VIVA BanyuwangiGunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan. Pada hari ini, gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut dilaporkan mengalami erupsi, mengeluarkan kolom abu setinggi lebih dari 1.000 meter. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat sekitar untuk meningkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi dampak yang mungkin terjadi.

Menurut laporan terbaru yang dikutip dari TVOneNews, kolom abu terpantau berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal, menyebar ke arah barat daya. PVMBG menetapkan status Gunung Semeru pada level III atau Siaga, yang berarti aktivitas vulkanik dapat meningkat sewaktu-waktu.

Detail Aktivitas Gunung Semeru

Gunung Semeru, yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl), telah menjadi perhatian utama sejak beberapa bulan terakhir. PVMBG mencatat aktivitas vulkanik berupa letusan kecil hingga sedang yang disertai dengan lontaran material pijar dan awan panas.

Erupsi terbaru ini terjadi pada pagi hari dengan durasi sekitar 10 menit. Selain kolom abu vulkanik, petugas juga melaporkan adanya guguran lava pijar yang mengalir ke arah Besuk Kobokan, salah satu sungai yang menjadi jalur aliran material vulkanik.

Untuk mengantisipasi dampak erupsi, radius aman di sekitar Gunung Semeru telah ditetapkan sejauh 5 kilometer dari puncak kawah. Warga yang berada di sekitar aliran sungai juga diminta untuk waspada terhadap potensi aliran lahar dingin, terutama saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut.

Imbauan bagi Warga dan Pendaki

PVMBG bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mengimbau warga agar tidak melakukan aktivitas apapun di zona bahaya. Selain itu, pendaki juga dilarang mendekati area puncak gunung, mengingat tingginya risiko terpapar material vulkanik dan gas beracun.

“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu mengikuti informasi resmi dari PVMBG dan pemerintah daerah. Jangan terpancing informasi yang tidak jelas sumbernya,” ujar Kepala BPBD Lumajang.

Warga juga disarankan untuk mempersiapkan masker dan perlengkapan darurat lainnya guna melindungi diri dari dampak abu vulkanik yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan.

Langkah Antisipasi Pemerintah Daerah

Sebagai langkah mitigasi, pemerintah daerah bersama relawan telah menyiapkan sejumlah posko pengungsian untuk mengantisipasi kemungkinan evakuasi. Posko ini dilengkapi dengan kebutuhan dasar, seperti makanan, air bersih, dan pelayanan kesehatan.

Sosialisasi mengenai bahaya letusan gunung berapi juga terus dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga. Informasi mengenai jalur evakuasi darurat telah disebarluaskan, terutama bagi warga yang tinggal di sekitar aliran sungai yang berpotensi menjadi jalur lahar dingin.

Dampak Lingkungan dan Kesehatan

Erupsi Gunung Semeru tidak hanya berdampak pada aktivitas masyarakat, tetapi juga pada kondisi lingkungan sekitar. Abu vulkanik yang menyebar dapat merusak tanaman pertanian, mencemari sumber air, dan menimbulkan gangguan pada aktivitas penerbangan.

Dari sisi kesehatan, abu vulkanik dapat menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi mata, dan masalah kulit. Oleh karena itu, warga disarankan untuk menggunakan masker dan kacamata pelindung saat berada di luar ruangan.

Erupsi Gunung Semeru menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Warga di sekitar gunung diharapkan selalu siaga dan mengikuti arahan dari otoritas terkait untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan.

Pemerintah dan masyarakat harus terus berkolaborasi untuk menghadapi tantangan ini, memastikan keselamatan dan kesejahteraan bersama. Tetap waspada, siapkan perlengkapan darurat, dan pantau informasi resmi dari pihak berwenang.