Sang Suami Berbagi Kisah Pahit Buruh Migran Indonesia Mengalami Siksaan di Malaysia

Sugimin suami TKI korban kekerasan di Malaysia
Sumber :
  • Jumroini Subhan

"Saat itu istri saya bercerita ingin bekerja di luar negeri," jelas Sugimin.

Meskipun awalnya tidak setuju dengan keputusan istrinya untuk bekerja di Malaysia, Sugimin akhirnya mengizinkannya. Sebenarnya, dia berharap Loli bisa bekerja di Singapura atau Brunai Darussalam.

"Pihak Pelaksana (PL) yang mengurus keberangkatan hanya meminta persyaratan KTP dan Surat Nikah," tambah Sugimin.

Setelah semua persyaratan terpenuhi, Loli diminta untuk mengurus pemeriksaan medis di rumah sakit Kabupaten Jember karena pandemi Covid-19 yang menghambat pengurusan paspor.

Loli berhasil bekerja di Malaysia selama satu tahun sebagai pembantu rumah tangga, tetapi sering kali mendapat perlakuan kekerasan dari majikan. Tubuhnya dipenuhi dengan luka lebam dan melepuh.

Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia, Banyuwangi, Agung Subastian, menjelaskan bahwa korban mengalami kekerasan oleh majikan sejak September 2022. 

“Kita dapat informasi korban mengalami kekerasan oleh majikan sejak September 2022. Dan yang lebih parah kemarin hari raya Idul fitri keempat, suaminya mendapat telp dari petugas di Malaysia bahwa istrinya sedang dirawat di rumah sakit di Negara Malaysia.” Jelasnya.