Warga Kampung Mandar Larung Kepala Sapi di Selat Bali

Pelarungan kepala sapi di Selat Bali
Sumber :
  • Fitri Anggiawati/VIVA Banyuwangi

“Ada 40 perahu, dihias dengan semarak secara swadaya oleh masyarakat,” katanya. 

Soal mengapa harus melarung kepala sapi, dirinya menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan bagian dari sejarah ketika masyarakat setempat meminta saran kepada tetua adat Kampung Mandar. 

Tetua menyarankan nelayan untuk menyembelih seekor sapi, yang kemudian dagingnya dibagikan ke seluruh kaum dhuafa dan fakir miskin, sementara kepala sapi dilarung ke tengah laut sebagai simbol sedekah. 

Ke depan, ia berharap acara petik laut akan terus mendapat dukungan Pemkab Banyuwangi untuk digelar setiap tahunnya dan menjadi bagian dari Banyuwangi Festival. 

Terlebih dengan potensi yang dimiliki masyarakat Mandar yang tak dimiliki wilayah lain yaitu produksi minyak Mandar, diharapkan akan mendapatkan perhatian pemerintah dan dukungan untuk dikembangkan. 

“Minyak Mandar adalah suatu bahan yang kita buat khusus dengan ritual-ritual yang ada, dan hanya keturunan Mandar yang bisa membuatnya,” bebernya. 

Ia berharap dengan adanya petik laut yang juga diasumsikan sebagai sedekah laut dapat membawa efek positif dengan melimpahnya hasil laut para nelayan di waktu mendatang.