Banyuwangi Digerojok 3900 Ton Beras Impor Asal Vietnam
- Istimewa/ANTV.klik
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Kapal pembawa beras impor asal Vietnam sebanyak 6900 ton sandar di Pelabuhan Tanjungwangi sejak Rabu, 15 November 2023.
Jumlah tersebut dialokasikan untuk kebutuhan pangan dua wilayah, yaitu sebanyak 3000 ton untuk Bali, sementara sisanya untuk disimpan di Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Banyuwangi.
Bulog Banyuwangi menjadi tempat persinggahan sementara hingga nantinya beras sebanyak 3900 ton disalurkan ke wilayah lain sesuai permintaan.
Ada beberapa wilayah yang disebut-sebut akan menjadi wilayah tujuan yaitu Nusa Tenggara Barat.
Namun demikian, karena beras tersebut disimpan di Perum Bulog Banyuwangi, selain menambah stok beras yang ada di gudang, beras tersebut juga dapat disalurkan untuk masyarakat Banyuwangi
“Rencananya digunakan untuk bantuan pangan dan lain-lain,” kata Kepala Bulog Cabang Banyuwangi Harisun kepada Banyuwangi.viva.co.id.
Sementara itu, stok beras saat ini di Banyuwangi sekitar 5 ribu ton yang diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat untuk 4 bulan ke depan.
“Insya Allah untuk natal dan tahun baru aman,” lanjutnya.
Terlebih, direncanakan Banyuwangi akan kembali mendapat kucuran beras impor sebanyak 11.400 ton pada akhir bulan November 2023.
Untuk diketahui, dilansir dari keterangan Badan Pusat Statistik, Indonesia mulai mengimpor beras dari Vietnam dan Thailand sejak India, Bangladesh dan Rusia memberlakukan pembatasan ekspor.
India yang awalnya merupakan sumber impor utama, mulai memberlakukan pembatasan sejak 20 Juli 2023, sehingga kemudian pemerintah beralih ke negara lain yaitu Vietnam dan Thailand.
Kini kedua negara tersebut menjadi pemasok utama beras untuk kebutuhan masyarakat Indonesia.