Demo Kantor PWNU Jatim, Kyai Banyuwangi tak Ingin Kader NU Naturalisasi jadi Bakal Wapres
- Istimewa
Banyuwangi – Statement petinggi Nahdlatul Ulama mewacanakan Erick Thohir yang digadang-gadang akan mewakili NU yang untuk menduduki wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo dalam pilpres 2024 mendatang ternyata menuai protes.
Protes yang disampaikan massa mengatasnamakan Nahdlatul Ulama Bersuara untuk Bangsa (Nusa Bangsa) berdemo di depan kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur di Jalan Masjid Nasional Al Akbar Surabaya.
Massa yang terdiri dari ratusan orang itu meminta elit NU tak mengarahkan dukungannya kepada figur yang di-NU-kan atau naturalisasi di Pilpres 2024.
Pembina Komunitas Nusa Bangsa yang juga Kyai Banyuwangi, Iskandar Zulkarnaen, mengatakan, saat ini banyak individu dan kelompok yang mengatasnamakan dan memanfaatkan kebesaran nama NU hanya demi kepentingan politik sesaat.
Dia menyebut figur seperti itu sebagai kader NU naturalisasi, jangan sampai di NU ada oknum yang menjual NU dan agama. Kalau sudah suka menjual agama untuk kepentingan sesaat, agama dan NU akan hancur,” kata Zulkarnaen.
Karena itu, dia berpesan ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) agar waspada terhadap oknum-oknum yang menjual nama NU kepada pemilik modal. Sebab, jika hal tersebut dibiarkan maka NU hanya tinggal nama dan hancur dan ini berpotensi buruk terhadap masa depan bangsa.
Menurut Zulkarnaen, pilpres adalah momentum bagi NU untuk mengambil peran dalam membangun bangsa. Karena itu kader-kader NU tulen yang potensial harus diberi ruang untuk ikut maju di kontestasi kepemimpinan negeri ini.
“Harus benar-benar dari NU, jangan sampai naturalisasi,” kata Ketua Pembina Majelis Ta'lim Syaikh Muhammad Arsyad Al Banjari Kalibaru Banyuwangi itu.
Zulkarnaen lantas menyebut beberapa nama tokoh NU tulen yang disebutnya pantas maju di Pilpres 2024. Di antaranya Menkopolhukam Mahfud MD, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan Ketua Umum PKB A Muhaimin Iskandar.