Punya Banyak Program Inovatif, Banyuwangi Jadi Lokus Pengabdian Masyarakat Mahasiswa UNAIR dan Malaysia

Banyak Program Inovatif, Banyuwangi Jadi Lokus Pengabdian
Sumber :
  • Dok. Pemkab Banyuwangi/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Sebanyak 96 mahasiswa dari Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya dan Universiti Teknologi Malaysia (UTM) melaksanakan Belajar Bersama Komunitas (BBK) di Kabupaten Banyuwangi. 

Kehadiran mereka diterima Asisten Pemerintahan dan Kesra Banyuwangi, M.Y. Bramuda, di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan, Jumat sore (21/2/2025). 
 
"Selamat datang. Terima kasih telah memilih Banyuwangi.  Semoga semua kegiatannya bisa berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi para mahasiswa dan Banyuwangi utamanya," ujar Bramuda. 
 
Hadir dalam kesempatan itu Ketua lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat UNAIR, Dr. Pratiwi Soesilawati, Ketua program Geliat Prof. Nyoman Anita Damayanti, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Kedokteran dan Ilmu Alam (FIKKIA) Unair Banyuwangi, Prof. Soetojo, serta segenap civitas akademika UNAIR. 
 
Ketua lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat UNAIR, Dr. Pratiwi Soesilawati, mengatakan Banyuwangi sengaja dipilih lantaran memiliki beragam program inovatif yang terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
 
"Ini yang menjadi daya tarik sebagai lokasi belajar mahasiswa kami. Harapannya, selain bisa menerapkan apa yang telah didapatkan di perkuliahan, mereka juga bisa menyerap spirit berinovasi dan hal-hal baik lainnya dari sini," kata Pratiwi. 
 
Dia menyebut, 96 mahasiswa yang akan melaksanakan BBK di Banyuwangi tersebut terdiri atas 46 mahasiswa unair dan 50 mahasiswa pertukaran pelajar dari Universiti Teknologi Malaysia. 
 
Selama dua pekan, 21 Februari-7 Maret, mereka akan berada di Banyuwangi  untuk melakukan berbagai kegiatan di sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi, serta lingkungan. Mereka disebar di sejumlah desa di Kecamatan Licin, yakni Desa Banjar, Licin, Jelun dan Gumuk. 
 
"Peserta akan melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat maupun sekolah-sekolah. Misalnya tentang kesehatan gigi dan mulut," kata Pratiwi. 
 
Selain itu, mereka juga akan memberikan pelatihan-pelatihan guna meningkatkan perekonomian warga. Misalnya pelatihan mencukur, membuat akuaponik serta budidaya ikan lele. 
 
Para mahasiswa juga akan turun ke posyandu-posyandu untuk kegiatan penyuluhan kesehatan serta pendampingan bagi ibu hamil dan ibu balita. 
 
"Berbagai kegiatan yang kami laksanakan semoga bisa membawa dampak positif bagi warga setempat," pungkasnya.