Pembalakan Liar Pohon Kapuk Dimulai Dari Lahan Milik KLHK di Desa Bengkak, Kades Mustain Tutup Mulut!

Kades Bengkak, Mustain
Sumber :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Bukan hanya di Desa Alasbuluh, pelaku pembalakan liar pohon kapuk ternyata sudah melakukan aksinya di lahan milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang berada di Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Aksi pembalakan liar tersebut diduga diketahui Kepala Desa (Kades) Bengkak, Mustain dan disilnyalir dilakukan pembiaran. 

Informasi adanya pembalakan liar pohon kapuk di lahan milik KLHK di Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur tersebut terungkap saat audensi sejumlah tokoh masyarakat Desa Alasbuluh di Kantor Camat Wongsorejo. 

Audensi tokoh masyarakat Desa Alasbuluh ke Camat Wongsorejo

Photo :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Dalam audensi tersebut terungkap, pelaku pembalakan liar pohon kapuk justru melakukan aksinya berawal dari lahan milik KLHK yang berada di Desa Bengkak. 

117 Batang Pohon Kapuk Telah Dipotong

Namun kemudian melebar serta meluas hingga memasuki lahan KLHK yang berada di wilayah Desa Alasbuluh yang kebetulan lokasinya berdampingan. 

“Kalau tidak salah ada 117 batang pohon kapuk yang telah ditebang di wilayah Desa Bengkak oleh pelaku pembalakan liar pohon kapuk,” ujar Kepala Desa Alasbuluh, Abu Sholeh Said. 

Kades Alasbuluh, Abu Soleh Said (kopiah hitam)

Photo :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Pelaku yang diduga merupakan warga Desa Bengkak tersebut, cenderung dibiarkan aksinya oleh Kepala Desa Bengkak, Mustain hingga bisa melakukan pembalakan liar pohon kapuk hingga mencapai ratusan pohon. 

Camat Perintahkan Pelaku Pembalakan Liar Pohon Kapuk Berhenti

Terkait hal ini, upaya konfirmasi sudah dilakukan Banyuwangi.viva.co.id. namun Kades Bengkak, Mustain memilih melakukan aksi tutup mulut dan menolak untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. 

Dalam kesempatan yang sama, Camat Wongsorejo Ahmad Nuril Falah membenarkan informasi yang disampaikan Kades Alasbuluh, Abu Sholeh Said dalam forum audensi pembahasan pembalakan liar pohon kapuk. 

Serbuk kayu kapuk bersetrakan di akses jalan lahan KLHK

Photo :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

“Setelah diketahui sudah melakukan pemotongan pohon kapuk sebanyak 117 batang pohon, saya langsung perintahkan berhenti. Namun ternyata pemotongan pohon kapuk justru dilanjutkan hingga memasuki wilayah Desa Alasbuluh,” tutur Camat Wongsorejo, Ahmad Nuril Falah. 

Lahan KLHK di Desa Bengkak dan Desa Alasbuluh

Camat Wongsorejo, kemudian melakukan upaya lain dengan melaporkan peristiwa tersebut pada KLHK yang ada di Jakarta serta anggota tim pengaman aset tanah KLHK di wilayah Kecamatan Wongsorejo. 

Kayu berserakan di lokasi bekas pembalakan liar pohon kapuk

Photo :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Dalam audensi tersebut dihadiri Camat Wongsorejo, Ahmad Nuril Falah, Kepala Desa Alasbuluh, Abu Sholeh Said, Tokoh Masyarakat Desa Alasbuluh, Ustad Syaifullah dan Gombloh serta perwakilan masyarakat tepi perkebunan kapuk, Sunasa alias Bang Nasa 

Lahan KLHK di Kecamatan Wongsorejo sendiri terbagi atas dua wilayah yang saling berdampingan, Desa Alasbuluh dan Desa Bengkak. 

Buah Kapuk dan Pohon Kapuk Dijual Belikan?

Diperkirakan, luas lahan KLHK mencapai 305,9 hektar yang diatasnya berdiri ribuan pohon kapuk yang memiliki buah kapuk yang sangat lebat. 

Pohon kapuk ukuran besar di lokasi pembalakan liar pohon kapuk

Photo :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Setiap tahun, konflik juga terjadi di lahan milik KLHK terkait pemanfaatan buah kapuk yang disilnyalir mencapai angka ratusan juta rupiah. 

Bahkan ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, memanfaatkan konflik tersebut dengan meraup untung dari jual beli buah kapuk. 

Sedangkan konflik terkait pembalakan liar pohon kapuk sudah terjadi sejak beberapa waktu sebelumnya namun dalam beberapa bulan terakhirnya semakin merajalela.