Enggan Dukung Istri Kades Nyaleg, 2 Ketua RT Dipecat Kades di Situbondo
- Istimewa / VIVA Banyuwangi
Situbondo, VIVA Banyuwangi –2 orang Ketua Rukun Tetangga (RT) dipecat Kepala Desa karena diduga tidak mendukung istri Kades yang maju sebagai Calon Legislatif (Caleg). Ironisnya, Kades tersebut berdalih pemecatan didasari dugaan politik uang yang dilakukan kedua Ketua RT itu.
Pemecatan dilakukan Kades Sumberpinang Akhmad Rasidi pada Ketua RT 3 dan RT 4 RW 3 Dusun Mera’an Timu, Desa Sumberpinang, Kecamatan Mlandingan, Kabupaten Situbondo Jawa Timur.
Menurut pengakuan Astun, Ketua RT yang dipecat. Pencopotan dirinya merupakan sanksi karena menolak memilih istri Kades Sumberpinang yang maju sebagai Caleg.
“Milih tidak milih itu hak rakyat, bukan hak RT. Enggak tahu setelah pemilihan, saya diberhentikan,” ujar Astun pada Jurnalis.
Dugaan tersebut bukan tanpa alasan karena sebelum Pemilu 2024, seluruh Ketua RT dikumpulkan di rumah Kades untuk diberikan arahan.
“Itu dikumpulkan H-2 sebelum pencoblosan di rumah Kades. Dan saya menolak saat dikasih uang,” tutur Astun.
Dugaan politik uang tersebut dibantah Kades Sumberpiang, Akhmad Rasidi dan mengaku tidak menggunakan politik uang untuk mendukung kemenangan istrinya sebagai Caleg.
“Justru merekalah (Ketua RT yang dipecat) yang bagi-bagi uang pada warga dari caleg lain. Saya punya buktinya,” bantah Kades Sumberpiang, Akhmad Rasidi pada Jurnalis.
Dalam perundang-undangan Pemerintah Desa dilarang terlibat dalam politik praktis karena bisa mempengaruhi pemilih.
“Teguran sudah saya lakukan. Namun tidak mempan, sehingga langkah terakhir yaa saya berhentikan,” jelas Akhmad Rasidi.
Dalam pemberhentikan Ketua RT, Kades mengaku tidak memerlukan izin dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
“Itu hak prerogatif saya, yang penting langsung ada gantinya sehingga pelayanan tetap berlanjut, ya seperti bupati memberhentikan kepala dinas karena itu ranahnya eksekutif bukan legislatif,” jlentreh Kades.
Peristiwa pemecatan ini pun viral karena beragam dugaan pelanggaran pelaksanaan Pemilu 2024 terus menyeruak ke permukaan.