2 Pelajar SMP di Banyuwangi Mengaku Dibullying Seniornya, 5 Hari Tidak Sekolah

Ilustrasi Pengeroyokan
Sumber :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Kecurigaan orang muncul saat anaknya sudah tidak mengeluh sakit perut lagi namun tetap enggan untuk berangkat sekolah.

“Akhirnya kami desak dan mengaku takut dikeroyok lagi kalau tetap masuk sekolah. Jadi memilih untuk tidak sekolah,” kata Sahnan.

Dalam pengakuan anaknya, motif pengeroyokan hanyalah hal sepele dan salah paham antar kalangan remaja saat di sekolah.

“Katanya hanya gara-gara seorang pelaku merasa dilirik oleh anak saya. Pelaku tersinggung lalu mengeroyok anak saya,” jelas Sahnan.

Merasa anaknya menjadi korban pengeroyokan, orangtua korban berusaha mengadukan hal tersebut ke pihak sekolah.

“Saat saya mengadu ke sekolah 2 kali dan ternyata hal tersebut dianggap sepele dan tidak perlu dibesar-besarkan,” ungkap Sahnan.

Karena merasa diperlakukan tidak adil, Sahnan akhirnya mengadukan perihal tersebut pada kalangan Jurnalis hingga mencuat ke publik.