HPP Rendah, Bulog Ganti Strategi untuk Genjot Penyerapan Gabah

Petani sedang menjemur gabah
Sumber :
  • Antara/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Badan Urusan Logistik (Bulog) RI mengakui sulitnya pengadaan beras secara Publik Services Obligation (PSO) karena rendahnya HPP (Harga Pembelian Pemerintah) yang ditetapkan. 

Hal serupa juga diakui Bulog Banyuwangi yang menerangkan bahwa untuk Gabah Kering Panen (GKP) dipatok harga Rp 5 ribu dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium Bulog adalah Rp 9.950,-.

“Petani lebih memilih ke pasar umum,” kata Kepala Bulog Cabang Banyuwangi, Harisun pada Banyuwangi.viva.co.id.

Sehingga kemudian Bulog melakukan pendekatan dengan skema komersial dengan harga gabah di pasaran saat ini di kisaran Rp 7.400,-.

Lanjutnya, kini Bulog Banyuwangi telah menyerap sebanyak 300 ton gabah dari petani dan akan terus membuka lebar peluang pembelian gabah dari petani sesuai harga yang berlaku. 

“Berapapun jumlahnya siap kami serap,” ujar Harisun. 

Bulog disebutnya juga telah melakukan sosialisasi kepada sejumlah pihak, termasuk di antaranya Dinas Pertanian dan Pangandaran Banyuwangi untuk meningkatkan serapan gabah.