Cara Olahraga Saat Berpuasa Harus Seperti ini
- Istimewa / VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Penulis: Sri Indayani,S.Pd RSUD Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling dinanti oleh umat muslim. Saat itu dianggap sebagai bulan yang penuh berkah dan rahmah.
Menurut Nadjib Sudarmawan (2006: 4) dilihat dari bahasa puasa adalah menahan diri dari sesuatu atau berpantang dari apa saja, sedangkan secara syar’i (agama Islam) puasa adalah menahan diri dari makan, minum dan hubungan seksual serta sesuatu yang membatalkannya sejak dari terbit fajar sampai terbenam matahari dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Semua umat muslim yang sehat dan sudah akil baliq diwajibkan untuk berpuasa sebulan penuh.
Meskipun untuk sebagian orang ibadah puasa cukup berat, tetapi terdapat keistimewaan untuk mendapatkan hikmah dari Allah SWT berupa kebahagian, pahala berlipat, dan bahkan suatu muhjizat dalam kesehatan.
Dengan berpuasa akan bermanfaat berupa sehat jasmani, rohani dan sosial.
Olahraga merupakan kebutuhan pokok manusia. Dengan olahraga secara teratur, maka akan meningkatkan kebugaran.
Olahraga teratur juga meningkatkan stamina/daya tahan tubuh, rasa percaya diri dan daya ingat yang semakin kuat, mengurangi stress, kemampuan seksual, memperlancar peredaran darah.
Selain itu meningkatkan kolateralisasi, yaitu berkembangnya pembuluh darah kecil/mikrosirkulasi di jantung, ginjal, dan organ lainnya, sehingga mengurangi risiko serangan jantung.
Meskipun memiliki berbagai keterbatasan selama berpuasa, bukan berarti aktivitas kita hanya diisi dengan tidur atau bermalas-malasan.
Agar tetap bugar, olahraga sebaiknya tidak ditinggalkan.
Prinsip olahraga yang dilakukan pada saat berpuasa adalah pemeliharaan tubuh agar tetap sehat dan bugar.
Artinya, harus mampu melancarkan aliran darah dan melenturkan otot-otot, jantung lebih aktif, dan zat asam atau oksigen lebih banyak terhirup sebagai proses metabolisme tubuh Lalu, bagaimana dengan olahraga di bulan Ramadhan? Olahraga selama puasa ramadhan sebaiknya tetap dikerjakan.
Sebab, hal ini akan menambah kebugaran, mempertahankan daya tahan tubuh serta manfaat lainnya.
Namun waktu pelaksanaan, jenis olahraga, dosis dan waktu olahraga perlu disesuaikan dengan kondisi puasa.
Waktu olahraga saat puasa, ada beberapa rekomendasi yang bisa dipilih:
1. Sebelum buka puasa atau sekitar satu jam sebelum waktu berbuka. Estimasinya, ketika olahraga selesai bertepatan dengan waktu berbuka. Sehingga cairan tubuh dan tenaga yang berkurang bisa segera terganti.
2. Setelah buka puasa atau setelah tarawih. Waktu ini bisa jadi pilihan karena kondisi tubuh kembali pada performa semula. Sehingga tidak perlu takut lemas atau kelelahan. Karena cairan tubuh yang keluar bisa segera tergantikan langsung saat atau setelah berolahraga.
Upayakan menghindari olahraga satu jam sebelum waktu tidur. Karena badan capek takutnya nanti malah tidak bisa tidur.
3. Sebelum sahur. Bagi yang bisa bangun lebih awal bisa melakukan olahraga pada waktu ini sembari menunggu tersajinya santapan sahur.
Olahraga waktu ini bisa bikin fresh saat melaksanakan salat subuh dan melakukan aktivitas pagi bahkan hingga sore.
Semua kembali ke masing-masing individu sih. Kapan pun sempatnya yang penting olahraga, bisa sore, bisa setelah tarawih pun bisa sebelum sahur.
Olahraga apa saja yang bisa dilakukan saat puasa? Tentu tidak semua olahraga bisa dilakukan:
1. Olahraga melatih jantung atau kardio.
Nah, ini bisa dengan joging, jalan cepat hingga bersepeda. Berenang tentu tidak dianjurkan saat puasa, karena beresiko membatalkan puasa.
Setelah buka puasa atau sebelum sahur, gak apa-apa kalau mau renang, asal jangan saat puasa, karena berpotensi masuknya air di dalam tubuh dan bisa membatalkan puasa.
2. Latihan kekuatan.
Olahraga yang masuk kategori ini bisa dengan push up, sit up, back up, plank, squat dan lain sebagainya.
Mengapa ini dilakukan? agar tetap bugar dan sehat selama puasa. Badan pun bagus.
Sehingga tidak minder nanti kalau ketemu keluarga atau banyak orang saat hari raya atau lebaran.
3. Latihan kelenturan.
Ini bisa dengan yoga, pilates ataupun latihan kelenturan sederhana seperti cium lutut atau menggerakan anggota tubuh sesuai ruang sendi agar badan makin luwes dan tidak mudah cidera.
Karena semakin tambah usia seseorang, tingkat kelenturan otot semakin berkurang, sehingga rawan mengalami cidera atau sakit pada bagian otot tertentu.
Untuk mengantisipasinya bisa dengan olahraga atau latihan kelenturan otot.
Sebagai tambahan, bagi usia lanjut, direkomendasikan juga melakukan latihan keseimbangan, seperti berdiri satu kaki, berjalan pada satu garis lurus atau bisa juga dengan latihan gym ball.
Tips untuk menjaga kebugaran:
1. Menyiapkan makanan dengan gizi yang seimbang
2. Istirahat cukup
3. Tidak merokok
4. Tidak minum alkohol
Dianjurkan untuk minum minuman hangat terlebih dahulu. Sebab air hangat dapat lebih cepat mengembalikan suhu tubuh, sehingga organ di lambung dapat dapat beradaptasi dengan baik setelah lama tidak makan dan minum.
Selain itu juga dianjurkan untuk makan dan minuman yang manis, karena dapat mengembalikan energi yang sudah terbuang selama seharian berpuasa.