5 Jam Hujan Deras Mengguyur, 228 Rumah di Situbondo Terendam Banjir
- Dok. BPBD Situbondo/ VIVA Banyuwangi
Situbondo, VIVA Banyuwangi –Hujan deras yang mengguyur selama lebih dari 5 jam pada sejumlah Kecamatan di Kabupaten Situbondo, menyebabkan 228 rumah di 2 Kecamatan terendam banjir hingga setinggi lutut orang dewasa. Banjir juga dipicu meluapnya aliran sungai yang tidak dapat lagi menampung volume air yang terus membesar.
Musibah banjir ini dialami warga di Kecamatan Banyuglugur dan Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Minggu, 17 Maret 2024.
Sedikitnya 228 rumah warga terendam banjir dengan ketinggian mencapai lutut orang dewasa atau setinggi lebih dari 100 sentimeter.
Sebelum dilanda banjir, kawasan tersebut sempat diguyur hujan yang cukup lebat selama lebih dari 5 jam sejak pukul 17.00 hingga menjelang tengah malam.
“Sebelum malam sebenarnya air sudah banyak masuk ke rumah warga namun semakin malam semakin banyak air yang masuk,” ujar Mat Raji warga setempat.
Banjir yang datang pada tengah malam tersebut, membuat warga harus bersusah payah untuk menyelamatkan perabot rumah serta barang elektronik lainnya ke tempat yang lebih tinggi.
“Kalau tidak segera dipindahkan takutnya ketinggian air terus bertambah. Bisa rusak kalau terendam banjir nanti,” tutur Mat Raji.
Musibah banjir sendiri dialami warga Desa Kalimas, Kecamatan Besuki dan Desa Lubawang, Kecamatan Banyuglugur pada 228 rumah.
“Posko siaga bencana hidrometeorologi mendapatkan laporan banjir terjadi pada pukul 23.00 Wib,” jelas Kepala Pelaksanan BPBD Situbondo, Sruwi Hartanto pada Jurnalis.
Petugas yang menerima laporan, langsung mendatangi lokasi bencana guna melakukan penanganan dan penyelematan pada korban banjir.
“Warga kami himbau untuk sementara berpindah dulu pada dataran yang lebih tinggi. Kawatirnya ketinggian air bisa terus bertambah,” jlentreh Sruwi.
Beruntung, menjelang dini hari ketinggian air terus menyusut seiring terhentinya guyuran hujan di kawasan pemukiman tersebut.
Petugas juga menghimbau agar warga senantiasa meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi sewaktu-waktu seiring peringatan cuaca ektrim dari BMKG.