Proyek STOP Sukses Buka Layanan Persampahan untuk Masyarakat Banyuwangi
- Dok. Banyuwangi Hijau/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Proyek STOP (STop Ocean Plastics) yang merupakan kolaborasi antara penyedia solusi poliolefin Borealis dan perusahaan Systemiq sukses membuka akses layanan persampahan untuk ratusan ribu warga Kabupaten Banyuwangi.
Pada September 2023, proyek STOP meresmikan fasilitas pengelolaan sampah berkapasitas pemrosesan 84 ton perhari di Tempat Pengolahan Sampah Balak, Kecamatan Songgon.
Selama 3 bulan pasca peresmian, proyek STOP yang memiliki program perluasan yaitu Banyuwangi Hijau telah menyediakan akses layanan persampahan kepada lebih dari 13.500 warga di 12 desa.
CEO Borealis, Thomas Gangl mengatakan pihaknya merasa bangga dapat memperluas cakupan proyek STOP dengan menyediakan sistem pengelolaan sampah pada tingkat kabupaten.
"Ini memberikan akses luas terhadap layanan persampahan bagi masyarakat di Banyuwangi. Sesuai dengan misi kami untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi kehidupan yang berkelanjutan," tuturnya pada Banyuwangi.viva.co.id.
Thomas menambahkan, Borealis bakal membiayai pembangunan fasilitas pengelolaan persampahan kedua secara penuh agar jangkauan layanan persampahan dapat lebih luas hingga 250 ribu warga.
“Keberhasilan Proyek STOP di Banyuwangi tak terlepas dari kolaborasi berbagai lembaga pemerintah Indonesia. Termasuk di antaranya Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi,” tambah Mitra Systemiq, Ben Dixon.
Peran tokoh di pemerintahan, termasuk di antaranya Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang disebutnya turut mendukung kesuksesan program Banyuwangi Hijau lewat penekanan isu global tentang sampah.
Di berbagai kesempatan, Ipuk juga menyampaikan pentingnya kerja sama dan kolaborasi multipihak untuk mencegah pencemaran lingkungan.
Selain itu, pencapaian tersebut dikatakannya hanya dapat terwujud berkat kerja keras para mitra yang visioner.
“Kami bangga dengan apa yang telah dicapai oleh proyek STOP hingga saat ini, dan berharap upaya kami dapat membantu menginspirasi dampak yang lebih luas di masa depan," lanjutnya.
Untuk diketahui, selain di Banyuwangi, proyek STOP juga membuat beberapa program tata kelola dan sistem persampahan di beberapa daerah, antara lain Banyuwangi, Pasuruan, dan Jembrana.
Melalui program-program itu, proyek tersebut berhasil menyediakan layanan pengumpulan sampah kepada hampir 400 ribu warga.
Program tersebut juga sukses membuka hampir 300 lapangan kerja sektor persampahan dan mengumpulkan lebih dari 60 ribu ton sampah.