Kecanduan Gadget, Dua Anak Remaja di Jember Alami Depresi

Dua anak remaja di Jember kecanduan gadget
Sumber :
  • Istimewa/ VIVA Banyuwangi

Jember, VIVA Banyuwangi - Karena kecanduan dengan Gadget, dua anak remaja di Jember mengalami depresi.

Kedua anak remaja yang kecanduan gadget itu, yakni seorang gadis berinisial EW (19) dan yang laki-laki inisial SA (17).

"Iya main game, mobil legend itu. Sudah lama, ada 4 tahunan yang perempuan dan yang laki-laki 1 tahunan," kata KM ibu dari kedua anak tersebut, Jumat 3 April 2024.

Ditemui di kantor kecamatan, ibu kedua anak remaja itu menceritakan, jika beberapa tahun sebelumnya kedua anaknya normal seperti anak pada umumnya.

"Dulu biasa, iya sekolah, iya ngaji. Sesudah lulus sekolah dasar ini sering main HP di rumah. Bangun tidur main HP berjam-jam di dalam kamar," kisahnya.

"Kadang ada yang malam, mainnya sendiri di kamar dan tidak keluar. Kalau keluar hanya makan, mandi," sambungnya.

Ibu kedua anak remaja ini mengetahui, ketika kedua anaknya tidak mengenal dirinya dan bahkan juga bapaknya.

"Tahunya begini, tidak kenal sama saya. Siapa kamu, saya gak punya ibu, bilang gitu. Sama bapaknya iya juga, gak punya bapak katanya," akunya.

Mengetahui kedua anaknya seperti itu, lalu ibu tersebut membawa anaknya ke puskesmas terdekat dan dirujuk ke RSD. dr. Soebandi Jember.

"Katanya dokter di (RSD) Soebandi karena HP. Jadi sampai sekarang di kasi obat syaraf," tuturnya.

Mengetahui hal itu, petugas Kesehatan Jiwa Puskesmas setempat, Ali Winoto menyampaikan, jika anak perempuannya itu mengalami depresi karena jadi korban bullying di sekolahnya.

"Seteleh itu saya rujuk ke poli jiwa Patrang (RSD.dr.Soebandi), setelah itu pengobatan di puskesmas," ujarnya.

Sedangkan adiknya yang laki-laki, karena kecanduan main gadget, dan tidak mau keluar dari kamar akhirnya juga di rujuk ke RSD. dr. Soebandi.

Jadi untuk saat ini, keduanya masih dalam pengawasan pihak puskesmas. Termasuk pengambilan obat dari rumah sakit.

"Karena sebelumnya sempat putus pengobatan, jadi saya ambil alih. Karena orang tuanya sudah lansia dan tidak mampu," pungkasnya.