Peternak Gagal Untung: Harga Kambing di Banyuwangi Anjlok Jelang Idul Adha
- Fitri Anggiawati/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Peternak di Banyuwangi mengeluhkan anjloknya harga kambing hingga 50 persen jelang perayaan Idul Adha yang jatuh pada 16 Juni 2024.
Seperti yang dialami Nuriyanto warga Dusun Tojo Kidul Desa Temuguruh Kecamatan Sempu yang mengatakan bahwa harga kambingnya yang berkisar Rp 4 juta saat hari biasa, kini justru ditawar Rp 2 juta jelang Idul Adha meski ukuran kambingnya besar.
Nuriyanto yang memiliki total 33 kambing dengan 4 kambing yang siap dijual kemudian mengurungkan niatnya karena rendahnya harga.
“Karena saat Idul Adha ini banyak stok, jadi harga tidak melambung, malah murah,” kata Nuriyanto pada Banyuwangi.viva.co.id.
Menurutnya, anjloknya harga kambing di pasaran karena semua peternak menyiapkan kambing untuk Idul Adha sehingga cukup mempengaruhi daya jual.
Selain itu, pembeli yang hendak berqurban juga disebutnya langsung membeli ke kandang-kandang, sehingga saat peternak menjual ke pasar, peternak tak menemukan pembeli.
“Tidak laku, tidak sesuai target,” ungkapnya.
Nuriyanto berharap tahun depan hal seperti ini tak terulang kembali dan ia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi memfasilitasi pasar agar harga dapat kembali stabil.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan pemerintah cukup kesulitan mencampuri hal tersebut karena harga adalah kesepakatan yang terjadi secara langsung antara penjual dan pembeli.
“Kami mungkin hanya bisa terkait bagaimana tercukupinya produk sehingga pasar yang akan menentukan harganya,” terang Ipuk.
Hal tersebut dikonfirmasi Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi yang mengatakan bahwa pemerintah belum mampu untuk melakukan upaya filtrasi.
Namun demikian, Banyuwangi memiliki 2 pasar ternak yaitu Wongsorejo dan Glenmore yang dapat menjadi tempat untuk menawarkan hewan ternak kepada masyarakat luar Banyuwangi yang biasa datang untuk membeli ternak ke sana.