Mahasiswa KKN Sulap Sampah Jadi Emas, Pupuk Organik Cair Jadi Solusi Petani

Sampah organik bahan pupuk cair
Sumber :
  • Dok. Gokomodo.com/ VIVA Banyuwangi

Jember, VIVA Banyuwangi –Di tengah melonjaknya harga pupuk kimia, sekelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kelurahan Tegalgede, Jember, berhasil menemukan solusi inovatif.

Mereka sukses mengolah sampah organik dari warung dan kafe menjadi pupuk organik cair berkualitas tinggi.

"Ide ini muncul dari keprihatinan kami terhadap banyaknya sampah organik yang terbuang percuma," ujar Farid Efendi, tokoh pemuda Kelurahan Tegalgede.

"Kami berpikir, mengapa tidak kita manfaatkan sampah ini menjadi sesuatu yang bermanfaat?

Proses pembuatan pupuk organik cair ini terbilang sederhana.

Berbagai jenis sampah organik seperti kulit buah, sayuran, dan sisa makanan dikumpulkan lalu difermentasi selama dua minggu dengan tambahan EM4 dan air gula.

"Yang penting, bahan baku bebas dari plastik dan minyak agar proses fermentasi berjalan optimal," tambah Farid.

Pupuk Organik Cair: Harapan Baru

Bagi Petani Pupuk organik cair hasil olahan mahasiswa KKN ini memiliki sejumlah keunggulan.

Selain ramah lingkungan, pupuk ini juga diklaim mampu meningkatkan produktivitas tanaman dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.

"Kami sudah mencoba menggunakan pupuk ini di Taman Gizi Kelurahan Tegalgede, dan hasilnya cukup memuaskan," ungkap Farid.

"Dengan adanya pupuk organik cair ini, petani bisa menghemat pengeluaran dan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan," imbuh Farid.

Farid berharap inovasi ini bisa menginspirasi masyarakat lainnya untuk lebih peduli terhadap pengelolaan sampah dan pemanfaatan sumber daya alam.

Kolaborasi yang Membawa Perubahan

Program KKN kolaboratif ini tidak hanya melibatkan mahasiswa, tetapi juga masyarakat setempat.

"Kami melibatkan warga dalam proses pembuatan pupuk organik cair ini. Harapannya, mereka bisa memproduksi pupuk ini secara mandiri dan mendapatkan penghasilan tambahan," jelas Farid.

"Ini adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat bisa membawa perubahan positif," tambah Farid.

Keberhasilan mahasiswa KKN dalam menciptakan pupuk organik cair ini menjadi bukti bahwa inovasi tidak harus selalu rumit dan mahal.

Dengan sedikit kreativitas dan kerja sama, kita bisa mengubah masalah menjadi solusi.