Potensi Megathrust di Jember, 6 Kecamatan Siaga Bencana

Ilustrasi gempa bumi megathrust
Sumber :
  • Dok. iStock/ VIVA Banyuwangi

Jember, VIVA Banyuwangi –Potensi terjadinya gempa megathrust di Indonesia, yang diungkapkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menjadi topik perbincangan serius di berbagai kalangan.

Dengan kekuatan yang besar dan dampak yang berpotensi luas, gempa megathrust disebut-sebut hanya menunggu waktu untuk terjadi, meskipun waktu pastinya sulit diprediksi.

"Gempa megathrust merupakan salah satu jenis gempa paling kuat yang bisa terjadi, dengan potensi memicu gempa bumi dahsyat hingga tsunami besar," kata seorang ahli seismologi.

Dampak dari gempa ini bisa menghancurkan berbagai wilayah, terutama di pesisir selatan Jawa Timur.

Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber, beberapa wilayah di Jawa Timur yang diprediksi berpotensi terdampak parah jika gempa megathrust terjadi adalah:

1. Pacitan

2. Trenggalek

3. Banyuwangi.

Sementara itu, meskipun Jember tidak termasuk dalam wilayah terdampak langsung, kemungkinan adanya dampak tetap tidak bisa diabaikan.

Sebagai contoh, pada tahun 1994, wilayah Payangan di Jember mengalami dampak tsunami yang sumbernya berada di selatan Banyuwangi.

Ini menjadi pengingat bahwa Jember juga berisiko terdampak jika megathrust benar-benar terjadi.

Dalam beberapa hari terakhir, aktivitas seismik di sekitar wilayah Jawa Timur dan Bali menunjukkan peningkatan.

Pada 13 Agustus, gempa terjadi di wilayah Malang, diikuti oleh gempa di wilayah Bali pada 14 Agustus.

Meskipun kedua gempa tersebut tidak memicu tsunami, getarannya terasa hingga ke wilayah Jember, menunjukkan betapa dekatnya ancaman ini.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Penta Satria, mengungkapkan bahwa jika gempa megathrust benar-benar terjadi, enam kecamatan di pesisir pantai selatan Jember diprediksi akan terkena dampak.

Kecamatan-kecamatan tersebut meliputi:

1. Tempurejo

2. Ambulu

3. Wuluhan

4. Puger

5. Kencong

6. Gumukmas.

"Kami sudah mempersiapkan berbagai langkah antisipasi untuk menghadapi potensi bencana ini," ujar Penta Satria.

BPBD Jember telah menyusun berbagai strategi, mulai dari edukasi kepada masyarakat di wilayah-wilayah yang berpotensi terdampak, hingga simulasi evakuasi untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

Selain itu, rambu-rambu kebencanaan telah dipasang di beberapa titik strategis, serta logistik darurat juga mulai disiapkan.

Upaya lain yang dilakukan oleh BPBD adalah penyiapan pos relawan dan desa tangguh bencana (destana) di seluruh wilayah Kabupaten Jember.

"Beberapa waktu lalu, kami juga melakukan survei lokasi rencana penempatan alat pendeteksi tsunami atau early warning system (EWS) di pantai selatan," tambah Penta.

Alat ini diharapkan dapat mendeteksi perubahan muka laut yang menjadi indikasi awal terjadinya tsunami.

Sistem EWS ini dilengkapi dengan CCTV, solar cell, dan data real-time yang langsung terhubung dengan BMKG untuk mempercepat respon jika terjadi perubahan signifikan.