SDN 1 Bajulmati Terjunkan 12 Regu, Guru: Kami All Out!

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79 terus berlangsung dengan semarak di seluruh penjuru negeri, termasuk di Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Di desa ini, ratusan regu dari berbagai sekolah turut berpartisipasi dalam kegiatan gerak jalan tingkat desa, sebuah tradisi yang telah menjadi bagian dari perayaan tahunan kemerdekaan.

Kegiatan ini tak hanya menjadi ajang untuk memperingati kemerdekaan, tetapi juga sarana untuk mempererat kebersamaan di antara warga desa.

Rute Menyusuri Jalan Kampung dan Protokol

Pada Selasa, 20 Agustus 2024, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Bajulmati turut ambil bagian dengan mengirimkan 12 regu gerak jalan, terdiri dari siswa putra dan putri.

Sejak pukul 13.00 WIB, satu persatu regu dilepas dari titik start yang berlokasi di SDN 4 Bajulmati.

“Kami mengikutsertakan 12 regu dalam gerak jalan ini," guru SDN 1 Bajulmati, Rico.

Peserta Gerak Jalan Dipersiapkan

Persiapan yang dilakukan oleh SDN 1 Bajulmati tidak main-main. Seluruh peserta telah dilatih secara rutin untuk memastikan penampilan terbaik mereka dalam kegiatan ini.

“Peserta gerak jalan ini merupakan siswa kelas 3 hingga kelas 6,” tambah Rico saat dihubungi Banyuwangi.viva.co.id.

Latihan yang intensif ini mencerminkan keseriusan pihak sekolah dalam mengasah kemampuan fisik dan disiplin para siswa, yang diharapkan juga dapat menjadi pelajaran berharga di luar kegiatan belajar mengajar.

Kebanggaan Bagi para Orang Tua

Antusiasme tidak hanya datang dari para siswa dan pihak sekolah, tetapi juga dari para orang tua yang anaknya turut serta dalam kegiatan ini.

Orang tua Candy Lovina, Nuraini yang anaknya bersekolah di SDN 2 Bajulmati, mengungkapkan rasa bangganya.

“Anak saya jadi ketua regu. Senang sekali rasanya dan bangga sebagai orang tua,” katanya dengan penuh kebahagiaan.

Aparat Keamanan Disiagakan

Di sepanjang rute gerak jalan, keamanan menjadi prioritas utama. Aparat keamanan dari lintas sektoral, termasuk Linmas, TNI, dan Polri, disiagakan di setiap persimpangan jalan untuk memastikan kelancaran acara.

Kehadiran mereka tidak hanya menjamin keamanan peserta, tetapi juga memberikan rasa aman bagi para penonton yang menyaksikan acara ini.

Meskipun arus lalu lintas di jalur utama penghubung Jawa-Bali sempat tersendat, hal ini tidak mengurangi semangat para peserta dan penonton.

Gangguan lalu lintas ini adalah bagian dari konsekuensi perayaan yang melibatkan banyak orang, namun tetap dalam batas yang dapat ditoleransi demi kemeriahan acara.

Gerak jalan tingkat desa di Bajulmati ini adalah cerminan dari semangat gotong royong dan kebersamaan yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia.