Kebakaran Hutan di Taman Nasional Baluran: Pemicu Belum Diketahui

Kebakaran hutan Taman Nasional Baluran
Sumber :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Situbondo, VIVA BanyuwangiMusim kemarau kembali membawa petaka bagi Taman Nasional Baluran di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Pada Kamis, 22 Agustus 2024, kobaran api melanda kawasan hutan jati di tepi jalur utama Pantura Jawa-Bali.

Kebakaran ini berlangsung selama kurang dari dua jam sebelum akhirnya berhasil dijinakkan oleh petugas. Kejadian ini menambah daftar panjang insiden kebakaran yang sering terjadi di Baluran selama musim kemarau, meski penyebab pasti dari kebakaran kali ini belum diketahui.

Kronologi Kebakaran

Kebakaran tersebut terjadi di area yang mudah diakses, sehingga petugas dari Taman Nasional Baluran dapat dengan cepat melakukan penanganan.

Sekitar 500 meter lahan jati yang berada di dekat jalan utama terbakar. Berkat kecepatan dan koordinasi yang baik antara petugas, api tidak sempat meluas dan dapat dipadamkan dalam waktu singkat.

Menurut saksi mata, Saminto, seorang pengemudi truk logistik yang kebetulan melintas di lokasi kejadian, kobaran api diduga mulai muncul menjelang tengah hari ketika angin bertiup cukup kencang.

"Tadi tahunya setelah api membesar. Awalnya mungkin tidak ada yang tahu karena memang kawasan hutan," ungkapnya.

Banyaknya material yang mudah terbakar membuat kobaran api cepat membesar

"Itu dibawahnya pohon jati kan banyak ranting kering dan dedaunan kering. Jadi api cepat membesar," tambah Saminto.

Musim Kemarau dan Ancaman Kebakaran

Musim kemarau memang menjadi tantangan besar bagi Taman Nasional Baluran. Kebakaran hutan bukanlah hal yang asing di kawasan ini.

Saminto, yang sering melintasi jalur tersebut, mengaku telah menyaksikan kebakaran di Baluran lebih dari tiga kali dalam sebulan terakhir.

"Saya sering lewat Taman Nasional Baluran. Dalam sebulan itu saya pernah lihat lebih dari 3 kali terbakar. Yaa di pinggir jalan ini. Kalau yang di dalam hutan, saya tidak tahu," jelasnya.

Upaya Penanggulangan oleh Petugas

Dalam penanggulangan kebakaran di Taman Nasional Baluran, petugas memiliki prosedur standar untuk mencegah api meluas.

Menurut sumber dari lingkungan Taman Nasional Baluran, petugas menggunakan metode lokalisir titik api dengan memisahkan material yang mudah terbakar dari titik api.

"Kita pisahkan material yang mudah terbakar dari titik api. Nanti titik api akan mati sendiri saat material yang mudah terbakar sudah habis," jelas sumber tersebut.

Anggota Polisi Hutan (Polhut) Taman Nasional Baluran, Sopaan Aris Suprihandoko, tidak memberikan penjelasan detail terkait kejadian ini. Saat dihubungi Banyuwangi.viva.co.id, dia hanya menjawab singkat,"

"Walaikumsalam, kebakaran yang kapan nggih mas?," jawabnya melalui aplikasi percakapan whatsapp. 

Penyebab Kebakaran Masih Misterius

Hingga saat ini, penyebab pasti dari kebakaran yang terjadi di siang hari itu masih menjadi tanda tanya besar.

Belum ada informasi yang dapat mengungkap apa yang memicu api di kawasan hutan jati tersebut.

Ketidakpastian ini menambah kekhawatiran akan potensi kebakaran di masa mendatang, terutama mengingat kawasan ini sering mengalami kebakaran saat musim kemarau. 

Kebakaran hutan di Taman Nasional Baluran merupakan ancaman serius terhadap keanekaragaman hayati yang ada di sana.

Baluran, yang juga dikenal sebagai 'Little Africa in Java', merupakan taman nasional yang memiliki ekosistem unik dan menjadi rumah bagi berbagai spesies flora dan fauna.

Jika kebakaran terus terjadi, bukan tidak mungkin akan berdampak pada keseimbangan ekosistem di kawasan ini.

Musibah kebakaran di Taman Nasional Baluran yang kembali terjadi ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dan upaya pencegahan yang lebih baik di masa mendatang.

Meskipun kali ini api berhasil dijinakkan dalam waktu singkat, risiko kebakaran yang lebih besar di masa depan masih ada jika penyebabnya tidak segera diidentifikasi dan ditangani.