Satgas Yonif 111/KB Perketat Pengamanan Perbatasan RI-PNG Jelang Akhir Penugasan

Satgas Yonif 111/KB Perketat Pengamanan Perbatasan RI-PNG
Sumber :
  • tni.mild.id

Militer, VIVA Banyuwangi –Sebagai bagian dari upaya menjaga kedaulatan negara, Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif 111/KB terus menunjukkan konsistensinya dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah perbatasan darat antara Republik Indonesia (RI) dan Papua Nugini (PNG).

Meskipun masa tugas mereka hampir berakhir, semangat personel TNI ini tetap tinggi, terutama dalam menerapkan prosedur pemeriksaan yang ketat dan humanis untuk mencegah barang ilegal dan imigran gelap memasuki wilayah Indonesia.

Pengamanan Perbatasan yang Konsisten

Pada Kamis, 12 September 2024, personel Satgas Pamtas Yonif 111/KB yang bertugas di sektor Komando Pelaksana Operasi Korem 174/Anim Ti Waninggap kembali melaksanakan tugas pengamanan di perbatasan.

Mereka melakukan pemeriksaan kendaraan di jalan Trans Papua Kilometer 13, Distrik Mandobo, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua Selatan, yang merupakan jalur strategis keluar masuk wilayah perbatasan.

"Kami memastikan bahwa setiap kendaraan dan orang yang melintas di perbatasan ini telah melalui pemeriksaan yang ketat," ungkap seorang anggota Satgas Pamtas.

Humanis dalam Pengamanan

Pendekatan ini diapresiasi oleh masyarakat setempat, termasuk pemilik kendaraan yang kerap melintas di wilayah perbatasan.

"TNI dari Satgas Pamtas Yonif 111/KB yang bertugas di perbatasan ini melakukan pemeriksaan dengan humanis, tidak dengan kekerasan dan kasar, sehingga kami rela mereka memeriksa semua isi kendaraan dan barang bawaan kami," kata seorang pelintas batas, Jhonson. 

Pendekatan yang humanis namun tegas ini diharapkan dapat menciptakan rasa aman bagi masyarakat di wilayah perbatasan, sekaligus memastikan bahwa kedaulatan negara tetap terjaga.

Ancaman di Perbatasan: Barang Ilegal dan Imigran Gelap

Wilayah perbatasan RI-PNG, khususnya di Papua Selatan, memang rentan terhadap berbagai ancaman seperti penyelundupan barang ilegal dan imigran gelap.

Barang-barang ilegal yang berhasil masuk ke wilayah Indonesia, baik itu narkotika, senjata api, maupun barang-barang berbahaya lainnya, dapat berdampak negatif bagi stabilitas keamanan nasional.

Keberadaan imigran gelap yang berusaha melintasi perbatasan secara ilegal juga menjadi perhatian utama Satgas Pamtas yang sudah mendekati masa akhir penugasan tersebut.