Lahan Pertanian Mengering Akibat Pasokan Air Terhenti, Begini Saran Kades Bajulmati Achmad Thoha

Kades Bajulmati, Achmad Thoha
Sumber :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Proyek rehabilitasi bendung sodung dan jaringan daerah irigasi (DI) Bajulmati yang dilakukan sejak 16 April 2024 hingga akhir Bulan Desember 2024 menimbulkan dampak terganggunya lahan pertanian pada 4 desa.

Namun ada cara yang bisa dilakukan saat lahan pertanian mengering akibat terhentinya pasokan air.

“Kalau menurut saya, lahan pertanian mengering itu bisa diatasi dengan mudah jika tahu caranya,” ujar Kepala Desa Bajulmati, Achmad Thoha.

Pasokan Air di 4 Desa Terhenti

Dalam pelaksanaan proyek tersebut, pasokan air dari Waduk Bajulmati dihentikan sejak tanggal 6 September 2024 pada DI Bajulmati saluran primer.

Penghentian pasokan air secar total terjadi saat pasokan air yang melalui jalur sekunder dan tersier juga dihentikan pada 25 September 2024.

Dapat dipastikan, seluruh pasokan air untuk lahan pertanian di Desa Bajulmati, Desa Sidodadi, Desa Bimorejo dan Desa Sumber Kencono, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur terhenti total.

Perbaikan Kualitas Tanah Pertanian

Hal inilah yang membuat lahan pertanian mengering karena tidak lagi mendapatkan pasokan air secara mencukupi.

“Saat pasokan air terhenti, petani bisa nyingkal (membajak sawah). Saat tanah kering seperti ini bisa membalik tanah secara sempurna,” tutur Kades Bajulmati.

Kemudian lahan dibiarkan selama dua pekan agar mengalami proses perbaikan unsur hara tanah secara alami.

Terjadi Pengeringan Tanah Secara Sempurna

“Saat air dalam kondisi normal, biasanya petani itu ngurit (menyemai pembibitan padi). Dan itu juga butuh waktu,” kata Kades Achmad di ruang kerjanya.

Saat pasokan air normal, petani perlu menutup total seluruh lahan pertaniannya saat membajak sawah dan hanya disisakan sebagian yang akan digunakan sebagai lokasi menyemai padi.

“Sekarang kan enak tuh tidak ada aliran air, jadi pengolahan lahan pertanian bisa benar-benar sempurna,” jelas Achmad Thoha saat dihubungi Banyuwangi.viva.co.id.

Desa Bajulmati Sentra Pertanian

Sedangkan untuk kebutuhan bibit padi, hal tersebut sangat mudah terpenuhi dan tidak harus menyemai sendiri.

“Saya kira sudah banyak yang menjual bibit padi. Jadi semua permasalahan sebenarnya tetap bisa ditemukan solusinya,” tandas Kades Bajulmati.

Sebagai daerah yang dikenal sebagai sentra penghasil pertanian yang melimpah, Desa Bajulmati didominasi masyarakat yang berprofesi sebagai petani.

Solusi Pertanian Dari Kades Bajulmati Achmad Thoha

Pengeringan DI Bajulmati memberikan dampak psikologis terhadap ratusan petani, bukanlah hal aneh karena mereka telah memiliki pola tanam yang telah dilakukan berpuluh tahun secara turun temurun.

Saat pasokan air terhenti seperti ini, petani harus menggunakan pola baru dalam pengelolaan lahan pertanian selama pengerjaan proyek berlangsung.