Keluarga Pelaku Bullying Angkat Bicara, Orang Tua P: Anak Saya Takut Dengan L Alias M

Orang tua P, Wiwik Sustiani dan Didik Supriadi
Sumber :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Fakta dan bukti terkait dugaan bullying di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Wongsorejo terus bermunculan. Kali ini keluarga seorang pelaku bullying angkat bicara dan menjelaskan latar belakang peristiwa bullying tersebut terjadi.

“Pertama saya meminta maaf pada keluarga S yang telah menjadi korban bullying anak saya, P,” ujar ayah pelaku bullying P, Didik Supriyadi.

Langkah tersebut diambil setelah Didik Supriyadi dan Wiwik Sustiani Ningsih mengetahui anaknya, P telah melakukan Tindakan bullying terhadap teman sekolahnya, S.

Dalam pengakuannya, P bercerita dengan gamblang seluruh rangkaian peristiwa yang terjadi pada Bulan Mei 2024 terhadap S.

Mengetahui hal tersebut, orang tua P sempat naik pitam dan nyaris memberikan teguran secara fisik pada anaknya yang merupakan siswi kelas 11 SMKN Wongsorejo.

“Terus terang saya kaget pertama kali mendengar informasi ini. Hampir saja anak saya kena pukul karena kelakuannya itu,” tutur Didik pada Banyuwangi.viva.co.id.

Dalam pengakuannya, P nekat melakukan bullying terhadap S karena mendapatkan tekanan dari L alias M.

“Anak saya takut (dengan L alias M) jadi terjadilah peristiwa (bullying) itu. Sebenarnya anak saya tidak ada niatan untuk melakukannya,” kata Didik Supriyadi bersama istrinya, Wiwik Sustiani Ningsih.

Berdasarkan cerita P pada orang tuanya, awalnya P hanya ingin meluruskan kesalahpahaman antara P dengan S.

Namun saat terjadi perdebatan antara P dan S, L alias M yang memang berada di lokasi kejadian tiba-tiba melakukan beberapa kali pemukulan pada wajah dan tangan S.

“Akhirnya anak saya (P) yaa ikut (memukul S). padahal awalnya tidak ada niatan demikian, mungkin terprovokasi (oleh L alias M),” cerita Didik Supriyadi. Minggu, 29 September 2024.

Perbuatan P terbongkar setelah orang tua S menemui orang tua P dan menyampaikan segala peristiwa bullying yang dialami anaknya, S.

Bullying terhadap S terjadi pada Bulan Mei 2024 yang diduga akibat adanya fitnah antar keduanya hingga muncullah kesalahpahaman.

Saat keduanya sedang berusaha meluruskan kesalahpahaman tersebut, seorang siswi SMKN Wongsorejo lainnya, L alias M tiba-tiba melakukan kekerasan fisik pada S.

Bahkan S sempat diinterogasi selama lebih dari 5 jam di dalam toilet sekolah tanpa ada yang menolong.

Tindakan bullying terhadap S berakhir setelah pelaku ketakutan meninggalkan S yang tangannya berdarah akibat tersayat pecahan kaca yang digenggam oleh S.

Peristiwa yang dialami S tidak pernah terbongkar pada bulan Mei 2024 lalu karena korban dan pelaku takut pada L alias M.

Setelah 4 bulan berlalu, peristiwa yang dialami S terbongkar setelah L alias M kembali melakukan bullying pada siswi lainnya pada tanggal 19-20 September 2024.