Batang Pohon Kapuk Mati di PTPN Sidomulyo Desa Alasbuluh Dipotong dan Dijual

Batang pohon kapuk bekas dipotong
Sumber :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Batang pohon kapuk yang mati dan tidak berbuah lagi di areal PTPN Desa Sidomulyo dipotong dan dijual. Pemotongan tersebut bertujuan untuk memberikan manfaat lebih agar batang pohon kapuk yang mati bisa dimanfaatkan.

Sisa pemotongan batang pohon kapuk yang cukup besar ini banyak terlihat di areal Perkebunan milik PTPN Sidomulyo, Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Senin, 30 September 2024.

Bagian bawah pohon tersebut masih terlihat basah yang menandakan pemotongan tidak lama dilakukan oleh seseorang.

60 Batang Pohon Kapuk Mati Dikomersilkan

 

Objek wisata pantai kampe

Photo :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

 

Diduga batang pohon kapuk tersebut sengaja dipotong karena dianggap mati dan sudah tidak produktif lagi.

Berdasarkan informasi yang diterima, sedikitnya 100 lebih batang pohon kapuk mati telah dipotong dan dijual.

“Tidak benar itu, saya hanya memotong 60 batang pohon saja dan itu pun memang pohon yang sudah mati,” ujar seorang terduga pemotong batang pohon tersebut, P.

Pemanfaatan Ekonomis Batang Pohon Kapuk Mati

Pemotongan pohon kapuk yang mati sengaja dilakukan untuk memberikan nilai ekonomis daripada dibiarkan membusuk.

“Pohon kapuk yang mati itu dan sudah tidak berbuah. Jika dibiarkan akan membusuk, jadi sebaiknya dimanfaatkan,” tutur P saat ditemui di areal PTPN Sidomulyo.

Untuk mendapatkan manfaat dari batang pohon kapuk yang mati tersebut, P harus mengeluarkan sejumlah uang sebagai biaya.

Batang Buah Kapuk Mati Diolah Jadi sirap

PTPN 1 PT Perkebunan nusantara 1 regional 5 kebun pasewaran

Photo :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

“Saya disini hanya pembeli, jadi ini murni bisnis dan tidak ada kepentingan lain. Satu batangnya saya dihargai 500 ribu,” kata P namun enggan menjelaskan pembayaran tersebut diberikan pada siapa.

Batang pohon kapuk yang mati tersebut kemudian diolah awal untuk dalam bentuk papan sirap sebelum dipasarkan.

“Saya biasanya mengirimkan sirap kapuk ini ke Bali untuk bahan pembuat kotak cor. Bisnis ini sudah lama saya tekuni,” jelas P saat dihubungi Banyuwangi.viva.co.id.

PTPN Sidomulyo Enggan Dikonfirmasi

Sementara itu Kepala PTPN Sidomulyo, Karyadi belum berhasil ditemui di kantornya di kawasan objek wisata Kampe.

Upaya konfirmasi dari Banyuwangi.viva.co.id hingga beberapa kali melalui pesan whatsapp juga masih belum mendapatkan tanggapan.