Fenomena "Bikang" Gemparkan Kota Pisang
- ilustrasi / VIVA Banyuwangi
Sang pemangku wilayah mengakuinya, dan sudah bercerita kepada orang tuanya sebelum berangkat haji ke tanah suci beberapa waktu yang lalu. Sang istri juga telah mengetahuinya. Karena sudah merasakan "Bikang" nya selama bertahun-tahun, S ini yang merupakan sang wanitanya tidak mau ditinggalkan begitu saja, meskipun dia sudah bersuami.
Atas ketidakadilan inilah, S akan melaporkan perkara ini ke Inspektorat, agar menjadi pelajaran bagi sang pemangku wilayah kecamatan ini.
Dari ketiga perkara "Bikang" ini, menunjukan jika kota pisang Lumajang ini sangat ngetren dengan perbuatan mesum. Apalagi belum lama ini, ditemukan bra (BH) yang dijemur diarea dalam Alun-Alun kota Lumajang. Dan dugaan kuat, lokasi Alun-Alun yang gelap pada malam hari ini telah menjadi arena ajang mesum.
Sangat tidak sama dengan slogan Kabupaten Lumajang yang mempunyai tagline Lumajang Bermartabat, namun banyak moral bejat.
Atas sejumlah kejadian ini, sebaiknya ada satu tes pendidikan agama dan moral, sebelum mereka mendaftarkan diri sebagai pejabat publik, dan sesudah mereka dilantik sebagai pejabat publik. Jika dimungkinkan, ada perjanjian khusus terhadap pejabat publik tersebut, siap mundur dari jabatannya jika melakukan perbuatan tercela.