Cerita Pengemudi Terjebak Antrian Kemacetan Pelabuhan Penyeberangan Ketapang Gilimanuk

Hendrik Bersama Keluarga berasal dari Jepara Jawa Tengah
Sumber :
  • Dovalent Vandeva Derico/VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Dalam setiap kemacetan, selalu muncul berbagai peristiwa yang tidak pernah diduga sebelumnya. Malahan, ada sebuah keluarga harus mengalami antrian hingga 2 kali di titik yang sama.

Momentum liburan Hendrik, Warga Surabaya. Ternyata tidak seindah rencananya. Keluarga ASN di lingkungan Dinas Sosial Surabaya tersebut justru tidak ubahnya drama televisi. Berikut ulasanya dengan gaya tulisan bertutur.

Saya bersama keluarga berangkat dari Surabaya menuju Bali pada tanggal 4 Juli lalu. Saat itu, sekitar jam 10 malam. Saya terjebak antrian di dekat Terminal Kapuran.

Dari titik antrian, jarak ke areal Pelabuhan Penyeberangan Ketapang Gilimanuk tidak lebih dari 3 kilometer tapi harus saya tempuh hampir 1 jam.

Beberapa kali saya ngeblonk (Melawan arus lalu lintas) dan harus minggir di lanjur kanan karena terjebak kendaraan dari arah berlawanan.

Setelah urusan selesai di Pulau Bali, saya bersama keluarga kembali ke Surabaya. Kemacetan juga kami alami sebelum memasuki areal Penyebrangan di Pelabuhan Gilimanuk.

Kami akhirnya memutuskan mencari penginapan tapi semua penuh. Kami baru dapat penginapan sekitar jam 1 dini hari. Kasihan anak anak butuh istirahat.

Tanggal 6 pagi, kami melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Gilimanuk dan tertahan lebih dari 10 jam. Baru bisa menyebrang sore hari. Itu pun kami harus mengapung hampir 2 jam sebelum berhasil sandar di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.

Sekira jam 18.00, kami keluar dari areal Pelabuhan Ketapang menuju Surabaya dan kembali terjebak kemacetan yang semakin parah. 

Kalau dihitung, dibutuhkan waktu 2 jam lebih dari Pelabuhan Ketapang ke Pasar Bajulmati padahal dalam kondisi normal tidak lebih dari 30 menit

Ujung kemacetan tadi di SPBU depan RTH Alasrejo Wongsorejo Banyuwangi. Padahal kami tujuan sebaliknya, itu saja sudah sulit menembus. Apalagi jika menuju arah Pelabuhan, trauma saya rasanya.

Kemacetan yang dialami Hendrik bersama keluarga, juga dirasakan ratusan pengemudi lain yang juga terjebak antrian.

Memasuki hari ke 6, ekor antrian sudah mencapai 25 kilometer dari arah Pelabuhan Penyeberangan Ketapang Gilimanuk. Belum diketahui pasti kapan antrian akan bisa terurai