Petani Wongsorejo Keluhkan Harga Pupuk Bersubsidi di Atas HET

Petani beraktifitas di areal persawahan
Sumber :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Penjualan pupuk bersubsidi diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) di Kecamatan Wongsorejo terus dikeluhkan petani.

Harga tersebut dinilai terlalu memberatkan.

Distribusi pupuk bersubsidi di Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur juga dikeluhkan petani.

Mereka mempertanyakan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi tersebut terutama saat menjelang masa tanam.

Stok Pupuk Bersubsidi di Kios Habis

Beberapa kios acap kali menyatakan pasokan pupuk tidak mencukupi dengan kebutuhan petani.

Bahkan jika tersediapun, harganya sudah melebihi HET yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.

"HET yang seharusnya Rp 112.500 tapi dijual dengan harga Rp 150.000," ujar Ketua Gapoktan Desa Bimorejo, Hasan.

Keluhan juga dirasakan saat petani harus melakukan pembelian pupuk bersubsidi secara paket.

Penjualan Dengan Cara Paket Dikeluhkan

Petani bisa mendapatkan pupuk bersubsidi namun juga harus membeli pupuk non subsidi dalam satu paket.

"Formula distribusi pupuk bersubsidi ditingkat bawah sangat carut marut," tutur Hasan dalam forum Optimalisasi Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) di aula Kecamatan Wongsorejo.

Sementara itu menurut seorang pemilik kios membantah adanya kelangkaan pupuk bersubdisi di Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

"Siapa bilang pupuk bersubsidi kosong? Di kios saya full persediaan pupuk bersubsidi," kata pemilik kios tersebut.

HET Untuk Pupuk di Kios

Pemilik kios tersebut juga mengakui penjualan pupuk bersubsidi melebih HET karena terkait bisnis.

"Apa salah saya cari untung? Kan aturannya boleh pedagang mendapatkan hasil?," aku pemilik kios saat forum pertemuan tersebut.

Sementara itu, Staf distributor pupuk CV Sumber Alam Sejati, Haris menjelaskan terkait HET pupuk bersubsidi.

"HET itu adalah harga pupuk di lantai kios. Jika ingin tiba di sawah, akan dikenai biaya angkut sesuai kesepakatan," jelas Haris pada Banyuwangi.viva.co.id.

Distributor juga memberikan peringatan pada kios pupuk nakal agar tidak merugikan petani.