Program Siswa Asuh Sebaya Banyuwangi Jadi Inovasi Berkelanjutan
- Dok. Pemkab Banyuwangi/ VIVA Banyuwangi
Pengelolaannya dilakukan dari siswa, oleh siswa, dan untuk siswa. Sejak diluncurkan pada 2011, saat ini SAS berhasil mengumpulkan dana hingga Rp 27,71 miliar dengan menjangkau lebih dari 250 ribu siswa.
Uang yang terkumpul, secara periodik dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan primer dan sekunder siswa setempat.
Seperti untuk beli baju sekolah, sepatu, tas, alat tulis, atau bahkan uang saku bagi siswa yang keuang mampu.
Termasuk pula seperti membelikan kacamata hingga sepeda mini agar tidak terlambat .
“Tidak semua masalah pendidikan mampu ditangani pemerintah. Program SAS jadi salah satu solusi untuk mengatasi keterbatasan tangan pemerintah dalam membiayai pendidikan masyarakat,” urai Sugirah.
Dalam perjalanannya SAS bertransformasi menjadi Sekolah Asuh Sekolah, Sekolah Asuh Stunting, Sekolah Asuh Sampah, dan Sekolah Asuh Sungai.
Lewat Sekolah Asuh Sekolah, sekolah yang memiliki dana SAS besar akan disalurkan ke siswa kurang mampu dari sekolah lain.