5 Penjaga Malam Excavator Milik Kontraktor DI Bajulmati Belum Dibayar, ini Nominalnya

Traktor di Daerah Irigasi (DI) Bajulmati
Sumber :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Upah 5 orang penjaga malam belum diberikan haknya oleh pihak kontraktor CV Jaya Etika Beton yang menangani proyek Rehabilitasi Bendung Sodung dan Daerah Irigasi (DI) Bajulmati. Mereka belum mendapatkan haknya selama tiga pekan bekerja.

5 orang warga Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur ini hanya bisa berharap haknya segera didapatkan.

Mereka merupakan para penjaga malam yang sejak bulan Juni 2024 bertugas menjaga peralatan berat milik kontraktor pelaksana CV Jaya Etika Beton.

4 Orang bekerja sebagai penjaga alat berat excavator dan seorang lainnya bertugas jaga malam di Gudang milik CV yang menjadi kontraktor pelaksana pengerjaan proyek Rehabilitasi Bendung Sodung dan DI Bajulmati.

“Seluruh aset milik kontraktor, mereka semua yang jaga sejak awal pelaksanaan proyek hingga hari ini,” tutur Koordinator penjaga malam, Jumadi.

Untuk excavator, mereka berjaga pada titik Dusun Krajan Desa Bajulmati, Selatan Jembatan Pasar Bajulmati, Timur Puskesmas Wongsorejo dan di Bendung Sodung.

“Sedangkan satu orang lainnya berjaga malam di gudang peralatan milik CV Jaya Etika Beton,” ujar Jumadi. Sabtu, 12 Oktober 2024.

Berdasarkan kesepakatan, seluruh pekerja akan mendapat upah sebesar 85 ribu setiap hari dan dibayarkan setiap akhir pekan.

“Setiap pekerja akan mendapatkan upah setiap pekan itu sebesar 595 ribu untuk setiap orang. Jadi upah untuk 5 orang sebesar Rp 2.975.000,” kata Jumadi pada Banyuwangi.viva.co.id.

Namun seiring perjalanan waktu, kesepakatan tersebut terus berubah dan dianggap merugikan pekerja penjaga malam.

“Awal kesepakatannya dibayar setiap hari jumat lalu mundur ke senin karena akhir pekan. Tapi kini mundur hingga sepekan dari kesepakatan awal,” jelas Jumadi.

Sebagai bentuk tanggung jawab, Jumadi tetap memberikan upah penjaga malam menggunakan uang pribadi.

Namun dalam sebulan terakhir, sudah tidak bisa tepat waktu karena Jumadi tidak memiliki dana simpanan yang digunakan untuk membayar upah pekerja penjaga malam jika terlambat.

“Jika dihitung total, sudah tiga pekan itu penjaga malam tidak dibayar oleh pihak kontraktor. Saya juga sudah tidak memiliki dana untuk membayari pekerja itu,” keluh Jumadi.

Beragam Langkah telah dilakukan dengan menjalin komunikasi dengan pihak CV Jaya Etika Beton namun belum mendapatkan respon positif.

“Saya sudah menghubungi Mizar (Staf CV Jaya Etika Beton) melalui WA tapi tidak pernah langsung dijawab. Beberapa hari kemudian baru dijawab,” tandas Mizar.

Terkait hal tersebut, Jumadi mengancam akan menarik seluruh penjaga malam yang berada dalam koordinasi nya jika pihak tambak tetap tidak memenuhi tanggung jawabnya.

Sementara itu. Staf CV Jaya Etika Beton, Mizar belum menjawab permintaan konfirmasi dari Banyuwangi.viva.co.id.

Bahkan pertanyaan yang diajukan melalui aplikasi pesan whatsapp juga tidak dibuka sejak dikirimkan.