Miniatur dari Sampah: Aksi Nyata Taufiqur Rahman untuk Lingkungan dan Ekonomi

Hasil karya dari tangan Taufiqur Rahman
Sumber :
  • Dok. Taufiqur Rahman/ VIVA Banyuwangi

Bali, VIVA Banyuwangi – Taufiqur Rahman, seorang lulusan Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana, Bali, telah menunjukkan bahwa sampah bisa menjadi sumber kreativitas dan penghasilan. Inovasinya dalam mengolah sampah menjadi miniatur unik tidak hanya bernilai ekonomis, tetapi juga berdampak positif bagi lingkungan.

"Ide ini muncul ketika saya masih kelas 6 SD, setiap sore, saya dan bapak mencari keong di pantai saat air surut. Saya melihat banyak sekali sampah berserakan, seperti tutup botol, sendok plastik, sikat gigi, dan lain-lain. Saya jadi berpikir, bagaimana caranya agar sampah-sampah ini bisa menjadi bermanfaat?" tutur Taufiqur Rahman.

Melihat Indonesia merupakan salah satu negara penghasil sampah terbesar di dunia, Taufiqur pun tergerak untuk berkontribusi mengurangi sampah melalui aksi nyata.

"Bagaimana sampah" ini bisa menjadi Nilai ekonomis/ rupiah, kalau saya ambil sampah ini saya juga termasuk orang yang melestarikan ekosistem pantai supaya tidak tercemar dengan sampah tersebut, sedangkan Indonesia merupakan nomor 2 dunia sebagai memproduksi sampah" kata Rahman.

Ia mulai mengumpulkan sampah-sampah di pantai dan mengolahnya menjadi berbagai macam miniatur unik, seperti robot, mobil tempur, motor, pesawat, roket, kapal, dinosaurus, kalajengking, UFO, dan lambang Burung Garuda Indonesia.

"Untuk harganya, saya buat terjangkau saja,Mulai dari Rp50.000 hingga Rp200.000, tergantung tingkat kerumitan pembuatannya." jelas orang lulusan politeknik itu.

Miniatur karya Taufiqur tidak hanya menarik perhatian masyarakat lokal, tetapi juga wisatawan mancanegara.