Iznillah dan Inovasi DARLING untuk Lingkungan Bukittinggi yang Lebih Baik
- Dok. Iznillah/ VIVA Banyuwangi
Bukittinggi, VIVA Banyuwangi – Bukittinggi, kota wisata yang dikelilingi oleh berbagai pasar dan objek wisata, menghadapi tantangan dalam mengelola sampah dan limbah. Iznillah, seorang pemudi inspiratif asal Bukittinggi, menjawab tantangan tersebut dengan menciptakan inovasi "DARLING (Daur Ulang Sampah dan Dampaknya Terhadap Lingkungan)".
"Terlebih di dekat tempat tinggal yang biasanya aman dari banjir, terkena banjir yang sangat besar. Hal ini lah yang membuat saya serta masyarakat sekitar merasa prihatin melihat kondisi sekitar", ungkap Izni
Iznillah memulai inovasinya dengan melakukan survei lapangan untuk mengidentifikasi permasalahan sampah dan limbah di Bukittinggi. Ia menemukan bahwa "barang BS" (barang sisa atau barang rusak) dari berbagai toko dan pasar menjadi salah satu penyumbang terbesar timbulan sampah.
"Sehingga menimbulkan banyak sampah yang menumpuk digudang namun tidak tau cara penanggulangan," kata Izni.
Iznillah kemudian mengembangkan program DARLING yang berfokus pada dua hal, yaitu daur ulang limbah plastik dan pengelolaan barang BS. Ia menyediakan alat, tempat, dan bahan untuk mendukung program tersebut, serta memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang cara mengelola limbah dan barang BS.
"Namun hal utama adalah kita sebagai pengarah harus menyediakan terlebih dahulu alat, tempat dan bahan bagaimana cara mengelola limbah (jadi harus dilihatkan bukti nyata ke masyarakat terkait)" jelas Iznillah.
Program DARLING mendapat respons positif dari masyarakat Bukittinggi. Para pedagang jus yang sebelumnya membuang sampah sembarangan kini mulai tertib memilah dan membuang sampah pada tempatnya. Limbah plastik yang terkumpul kemudian diolah menjadi produk bernilai jual.