Penambang Rubah Arah Aliran Sungai di Luar Peta, BBWS Tak Bisa Berkutik
Lumajang, VIVA Banyuwangi - Penanganan aliran sungai Gunung Semeru ini dari dulu sampai sekarang masih tetap ada di kewenangan BBWS.
Namun pada kenyataannya, sebuah aliran sungai bisa berubah itu dikarenakan ulah para penambang pasir di aliran sungai tersebut. Sementara pihak BBWS hanya melakukan pembiaran saja tanpa ada solusi dan sanksi.
Sejumlah komentar di salah satu media sosial, yang mengatakan berubahnya aliran sungai karena ulah penambang banyak mendapatkan komentar, seperti dari Anggota Komisi X DPR RI, Punamasidi. Dirinya sangat setuju dengan pernyataan itu.
"Yang ini saya sangat setuju," tulis Purnamasidi.
Jika sudah ada pernyataan seperti, berarti benar adanya, jika ulah penambang sangat berperan besar dalam pengalihan aliran sungai tersebut.
Merubah aliran sungai menjadi keluar dari peta aslinya, aliran sungai akibat ulah manusia atau badan usaha apakah sanksi dan hukumnya? Ini perlu mendapatkan kajian khusus dari pakar hukum.
Aliran yang seharusnya ada di sebelah selatan, kenapa sekarang ini ada di sebelah utara.
"Sebelah selatan lebih aman karena di bawah bukit. Jembatan Regoyo putus karena arus deras, apabila ada pengalihan arus sungai ke selatan ada kemungkinan air tidak meluber ke pemukiman," ungkap seorang warga yang tinggal di sekitar aliran sungai, sebut saja Anang.
Kalau dilihat dari seberang sungai, di tengah sungai memang sudah penuh material pasir karena erupsi 2021 lalu. Namun BBWS pernah menyatakan arus sungai akan di rubah ke selatan tepatnya di bawah bukit. Tapi kenapa arus sungai ada di sebelah utara? Apakah ini ada kepentingan terkait aktivitas tambang pasir?
"Sepertinya ada kepentingan dari pertambangan pasir, karena kalau di alihkan arus sungai ke selatan beberapa penambang tidak akan dapat air, namun apabila dibiarkan ada di utara akan membahayakan pemukiman," ujarnya lagi.
Ada dugaan masyarakat, BBWS dalam hal ini ada pembiaran. Tanggul sudah ada progres. Namun air sungai apabila dihantamkan ke tanggul, sekuat apapun kalau dari bronjong akan jebol.
"Yang di sayangkan adalah aliran air ada di sebelah utara, kenapa tidak dialirkan di selatan tepatnya di bawah bukit, lebih aman," bebernya.
Memang kelihatan di tengah sungai sudah penuh material, yang secara terus menerus diguyur material dari Gunung Semeru.
"Ada jutaan meter kubik disana, lama-lama ya pasti nyari jalan sendiri lahar dinginnya," ucap Agus Setiawan.
Permainan penambang yang merubah aliran sungai juga dibenarkan adanya oleh salah satu penambang pasir Lumajang, Jamal Al Katiri.
"BBWS memang ya bermain dengan salah satu penambang," jawab Jamal Al Katiri singkat.
Seorang pelaku tambang, Didik Almashudi juga menyampaikan, kalau dalam hal ini harus ada kajian khusus dari orang yang berkompeten, jadi tidak asal ngomong tidak didasari dengan ilmu yang pasti.
"Ada kajian teknis, dan yang mengkaji harus orang yang punya kompetensi. Baru memberikan pengumuman, agar tidak semua orang mengatasnamakan masyarakat," ungkap Didik Almashudi.