LRPPN Banyuwangi Tanggapi Statemen Oknum LSM di Media: Itu Tidak Benar 

Pengemudi Mobil Branding laka tunggal di TWA Gunung Ijen
Sumber :
  • Moh. Hasbi/Viva Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi - Adanya pemberitaan terkait tentang statemen salah satu oknum mengaku aktifis penggiat LSM yang berkomentar atas peristiwa kecelakaan tunggal mobil yang dikemudikan dua orang Klien lembaga LRPPN Banyuwangi.

"Kami hanya ingin meluruskan atas statement seseorang yang mengaku sebagai aktivis dan penggiat LSM di Banyuwangi, terkait musibah yang dialami klien kami saat bertugas,"kata Mohammad Hiksan Pimpinan LRPPN Banyuwangi saat di kantornya, Kamis (13/07/2023).

Hiksan menjelaskan, dirinya menuding pemberitaan yang beredar yang belum tentu kebenaran hingga di rilis beberapa media online. 

"Dalam keterangan dugaan yang di sampaikan faktor penyebabnya dua klien kami terpengaruh obat-obatan, sehingga dikira jadi pemicu terjadinya kecelakaan itu," jelas Hiksan.

Hiksan menjelaskan kejadian ini memang murni karena kesalahan teknis dan kurang fokus saat berkendara. 

"Jadi apa yang disampaikan seseorang yang statement di media itu tidak benar, dan tidak bertanya secara langsung dengan dua orang klien saya alami," bebernya.

Jadi dengan pemberitaan yang sudah beredar dibeberapa group whatsapp. 

Sementara itu, dua orang pengemudi berinisial GEP (30) laki-laki dan S (35) perempuan tidak terima kalau mereka di sampaikan terlalu privasi (pribadi).

"Tidak tanya langsung dan tanya ke kami ujug-ujug sudah muncul pemberitaan itu mas, apalagi mulai nama dan alamat saya secara lengkap," tegas GEP saat di mintai keterangan di kantor tim Banyuwangi.viva.co.id.

Tanpa seizin pimpinan mereka berdua tidak berani untuk membawa mobil inventaris kantor tanpa seizin pimpinan.

"Jadi sebelum kecelakaan itu terjadi faktornya saat melaju di jalan karena keselip, kondisi jalan licin karena habis hujan, kami siap jika memang kami harus di tes urin. Agar semua jelas dan tidak seperti statemen yang beredar pemberitaannya," terang GEP dan teman perempuan inesial S yang disebut - sebut punya hubungan spesial.

Masih lanjut kata Hiksan, bahwa si S sendiri merupakan petugas pendamping si GEP, artinya sudah sesuai dengan SOP.

"Surat tugas ada dan memang mereka sedang menjalankan tugas dari kita, dan mereka saat itu sedang menjalankan perintah dari kami,"Tegas Hiksan.