Fenomena Bediding Bikin Warga Banyuwangi Menggigil Dikala Malam

Prakirawan Stasiun BMKG Banyuwangi Anjar Triyono
Sumber :
  • Hafiluddin Ahmad/VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengkonfirmasi terjadinya fenomena bediding, sehingga bikin warga Banyuwangi menggigil kala malam hari.

Prakirawan Stasiun BMKG Banyuwangi, Anjar Triyono mengatakan, perubahan suhu malam hari menjadi dingin akibat fenomena bediding.

Perubahan suhu ini, dipengaruhi cuaca dari wilayah Australia yang memasuki periode musim dingin. Hingga menyebabkan pergerakan massa udara asal Negeri Kangguru itu melintasi Indonesia.

Perbedaan tekanan udara antara selatan dan utara khatulistiwa berakibat terjadinya perubahan suhu menjadi lebih dingin yang dirasakan di beberapa wilayah Indonesia.

"Dimana suhu udara menjadi sangat dingin menjelang malam hingga pagi, sementara di siang hari suhu melonjak hingga panas menyengat," kata Anjar, Kamis (20/07/2023).

Salah satu wilayah yang dilintasi adalah Banyuwangi yang berdekatan dengan perairan Australia.

Akibat fenomena ini, cuaca pada siang hari menjadi lebih terik karena kurangnya tutupan awan di langit, termasuk di Banyuwangi. Cuaca panas itu kemudian diserap oleh bumi.

Anjar menjelaskan, panas yang diserap tanah tersebut lalu dipantulkan dikala malam tiba. Sementara, panas yang diserap oleh air terjebak tidak dapat dipantulkan.

"Sehingga pada malam hari cuaca terasa dingin hingga pagi hari," terangnya.

BMKG mengimbau agar seluruh warga menjaga daya tahan tubuh dengan istirahat cukup, mengurangi aktivitas berat hingga mengkonsumsi makanan bergizi. Itu, agar tidak membikin tubuh kecapekan.

Fenomena bediding ini, kata dia, berpotensi terjadi selama musim kemarau. Untuk tahun ini, diprediksi akan berlangsung sejak Juli sampai Agustus.