Status Siaga Gunung Marapi: Peningkatan Aktivitas Erupsi di Sumatera Barat, Waspadai Dampaknya!

Status Siaga Gunung Marapi: Peningkatan Aktivitas Erupsi
Sumber :
  • FB: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologii

Agam, VIVA BanyuwangiGunung Marapi, gunung berapi aktif yang berlokasi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, kembali menunjukkan peningkatan aktivitas. Dengan ketinggian puncak mencapai 2.891 meter di atas permukaan laut, gunung ini adalah salah satu gunung berapi paling aktif di Sumatera Barat, tercatat sering mengalami erupsi sejak awal abad ke-19. Berdasarkan pemantauan terbaru dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), status Gunung Marapi ditingkatkan ke Level III atau Siaga per 6 November 2024 pukul 15:00 WIB. Ini adalah tanda serius bagi masyarakat sekitar untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya yang mungkin terjadi.

Sejarah Aktivitas Gunung Marapi

Dikutip dari unggahan akun facebook pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi, Sejak tahun 1807, Gunung Marapi telah mengalami berbagai periode erupsi yang menunjukkan pola yang khas. Erupsi terpendek memiliki jeda waktu kurang dari satu tahun, sementara erupsi terlama terjadi setelah masa istirahat 17 tahun, dengan rata-rata istirahat sekitar 3,5 tahun. Pada periode setelah 1987, letusan-letusan Marapi cenderung bersifat eksplosif, dengan pusat erupsi utama di Kawah Verbeek. Selain menghasilkan abu vulkanik, letusan Marapi juga sering disertai oleh material lapili dan lontaran batuan vulkanik pijar.

Aktivitas ini dipicu oleh pergerakan fluida vulkanik dari dalam gunung yang naik ke permukaan, menyebabkan akumulasi tekanan. "Setiap peningkatan aktivitas Marapi dipicu oleh pasokan magma yang bertambah, sehingga kolom abu bisa mencapai ketinggian yang mengkhawatirkan," ungkap seorang ahli vulkanologi dari PVMBG. Aktivitas terbaru menunjukkan kolom abu mencapai 2.000 meter di atas puncak pada 27 Oktober 2024, dan 1.500 meter pada 6 November 2024.

Peningkatan Aktivitas Terkini dan Kegempaan

Sejak awal Oktober 2024, PVMBG mencatat adanya peningkatan gempa Vulkanik Dalam (VA) yang berkaitan dengan meningkatnya pasokan fluida dari kedalaman. Gempa vulkanik ini terjadi akibat deformasi dan tekanan yang terjadi pada tubuh gunung. Pada 7 Oktober 2024, jumlah gempa VA menunjukkan kenaikan signifikan, tanda bahwa kondisi di dalam gunung tengah terpengaruh oleh tekanan dari material magma yang mendekati permukaan.

Selain itu, deformasi inflasi di puncak Gunung Marapi juga menambah indikasi peningkatan aktivitas. Data seismik dan variasi kecepatan gelombang menunjukkan perubahan di bawah permukaan, yang mengisyaratkan adanya gangguan pada medium vulkanik. "Pengaruh ini berpotensi mempercepat akumulasi energi, yang nantinya bisa dilepaskan dalam bentuk letusan yang lebih besar," jelas pihak PVMBG.

Rekomendasi Keamanan untuk Masyarakat

Dengan status Siaga, masyarakat di sekitar kawasan Marapi diminta mematuhi rekomendasi keamanan yang disarankan oleh PVMBG. Beberapa tindakan penting yang perlu diperhatikan antara lain:

  1. Larangan Aktivitas di Radius 4,5 Km dari Kawah: Masyarakat, pendaki, dan wisatawan diminta untuk tidak mendekati radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi Kawah Verbeek. "Jangan ambil risiko, tetap di luar area larangan untuk keselamatan Anda," tegas pernyataan dari pihak PVMBG.

  2. Waspada Ancaman Lahar di Musim Hujan: Bagi masyarakat yang bermukim di daerah aliran sungai yang berhulu di Gunung Marapi, risiko lahar harus diwaspadai, terutama saat curah hujan tinggi. Lahar vulkanik adalah aliran material vulkanik yang bercampur dengan air hujan, yang dapat mengalir dengan kecepatan tinggi dan menghancurkan segala yang dilaluinya.

  3. Perlindungan dari Abu Vulkanik: Masyarakat yang terdampak hujan abu diimbau menggunakan masker untuk melindungi pernapasan dari partikel abu. Abu vulkanik dapat menyebabkan gangguan pernapasan yang serius, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan orang dengan gangguan pernapasan.

  4. Hindari Penyebaran Hoaks: Kondisi genting sering kali menjadi sasaran empuk berita palsu atau hoaks yang dapat memicu kepanikan. Masyarakat diimbau untuk tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya dan hanya merujuk pada informasi resmi dari PVMBG atau pihak berwenang terkait.

  5. Koordinasi dengan Pemerintah Daerah: Pemerintah daerah Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, serta kota Bukittinggi dan Padang Panjang diharapkan terus berkoordinasi dengan PVMBG dan pos pemantauan di Bukittinggi. Langkah ini penting untuk memastikan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi kemungkinan erupsi yang lebih besar.

Pemantauan dan Pembaruan Informasi

PVMBG secara berkala akan mengevaluasi kondisi Gunung Marapi untuk memutuskan apakah status Siaga perlu diperpanjang, diturunkan, atau ditingkatkan. Informasi terbaru akan selalu diberikan melalui situs resmi Badan Geologi, situs PVMBG, aplikasi Magma Indonesia, dan akun media sosial PVMBG (@pvmbg_). Dengan demikian, masyarakat dapat terus mengikuti perkembangan terkini dan mengantisipasi perubahan kondisi gunung.

Kesiapsiagaan Adalah Kunci

Dengan peningkatan status ke Siaga, Gunung Marapi menunjukkan potensi aktivitas erupsi yang dapat meningkat sewaktu-waktu. Masyarakat di sekitar gunung diharapkan tetap waspada, mematuhi rekomendasi keamanan, dan terus mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang. Kewaspadaan masyarakat serta dukungan dari pemerintah daerah sangat krusial untuk meminimalkan dampak jika terjadi erupsi besar.