Tangga Seratus Sibolga: Jejak Sejarah Kolonial yang Menantang Waktu dan Nafas
- wahana news danau toba
Wisata, VIVA Banyuwangi –Pernahkah Anda membayangkan menaiki ratusan anak tangga untuk mencapai puncak sebuah bukit? Di Kota Sibolga, Sumatera Utara, terdapat sebuah destinasi wisata unik yang menantang fisik dan pikiran: Tangga Seratus. Lebih dari sekadar objek wisata, Tangga Seratus menyimpan sejarah panjang masa penjajahan Belanda.
Sejarah Tangga Seratus
Berdasarkan data dari Portal Informasi Indonesia, Tangga Seratus diperkirakan telah berusia lebih dari 100 tahun. Dibangun pada masa kolonial Belanda, tangga ini awalnya berfungsi sebagai jalur strategis untuk memantau aktivitas maritim di sekitar Sibolga. Tentara Belanda memanfaatkan lokasi ini untuk mengawasi lalu lintas kapal dan memperkuat pertahanan mereka.
"Tangga Seratus bukan hanya sekadar bangunan fisik, tetapi juga saksi bisu perjuangan bangsa Indonesia," ujar [Nama Ahli Sejarah Lokal], seorang pemerhati sejarah Kota Sibolga.
Fakta Menarik tentang Tangga Seratus
- Jumlah Tangga: Meskipun namanya Tangga Seratus, jumlah anak tangga yang sebenarnya adalah 298 buah.
- Fungsi Awal: Selain untuk pengawasan, Tangga Seratus juga digunakan untuk mengalirkan air bersih ke Kota Sibolga.
- Arsitektur Unik: Desain tangga yang berbentuk seperti bantalan rel kereta api menjulang ke arah perbukitan adalah ciri khas arsitektur kolonial.
- Potensi Wisata: Saat ini, Tangga Seratus menjadi salah satu destinasi wisata populer di Sibolga. Banyak wisatawan yang datang untuk menikmati pemandangan kota dari puncak bukit dan menantang diri dengan menaiki ratusan anak tangga.