Kenapa Belanda Memanfaatkan Air untuk Jalur Transportasi dan Perdagangan? Ini Alasannya!
- unsplash.com: @azhar j
Wisata, VIVA Banyuwangi –Di usianya yang sudah hampir 500 tahun, ada satu hal yang sangat disayangkan dari perkembangan kota Jakarta. Salah satunya adalah hilangnya fungsi kanal-kanal air yang dulu dibuat dan dimanfaatkan oleh Belanda, sebagai jalur transportasi dan perdagangan.
Padahal, kalau dipikir-pikir, kanal-kanal ini bisa menjadi solusi transportasi di masa sekarang. Salah satunya adalah mungkin bisa membantu mengurangi kemacetan di jalur darat. Plus, kanal-kanal ini juga bisa menjadi objek wisata yang menarik bagi wisatawan lokal maupun asing.
Ngomong-ngomong soal kanal yang dibuat oleh Belanda, pernah enggak sih kalian berpikir tentang: kenapa, waktu mendarat di Indonesia terutama Jakarta, Belanda memanfaatkan air sebagai jalur transportasi dan perdagangan? Karena jalur darat pada masa itu kan juga tidak padat. Kenapa harus memanfaatkan jalur air?
Ternyata, Belanda melakukan hal tersebut bukan tanpa alasan. Tetapi karena di negara asalnya, mereka memang sudah terbiasa menggunakan jalur air untuk transportasi dan perdagangan.
Lalu pertanyaan berikutnya: apakah ada alasan khusus kenapa Belanda memanfaatkan air untuk transportasi dan perdagangan? Jawabannya, ada!
Melansir dari situs holland.com, pemanfaatan air di Belanda ternyata adalah bagian dari sejarah mereka. Di mana hal ini, sudah terjadi sejak zaman kakek-nenek moyang mereka. Tepatnya dari zaman Mesolitikum.
Masyarakat Belanda percaya bahwa air yang mengaliri pulau dan negara mereka, adalah sumber kehidupan yang nyata. Contohnya di zaman Mesolitikum, masyarakat menggunakan jalur air untuk berburu. Sedangkan di zaman modern, masyarakat menggunakan jalur air untuk menjelajahi belahan dunia lain. Termasuk mendarat di Indonesia.
Selain itu, masyarakat dan pemerintah Belanda juga menyadari bahwa negara mereka, terletak di atas dataran yang rendah. Plus, sekitar seperempat daratannya, berada di bawah permukaan laut. Karena kondisi geografis ini, maka Belanda jadi rawan banjir. Mereka bahkan bisa mengalami banjir sebanyak dua kali dalam sehari.
Karena itulah pemerintah Belanda menginisiasi, bagaimana caranya agar air-air laut ini tidak meluluhlantakkan kehidupan mereka? Dan ditemukanlah cara di mana mereka, mulai membangun sistem irigasi yang ukurannya besar-besar. Salah satunya adalah kanal.
Itulah kenapa makanya saat mendarat di Jakarta, sistem ini dibawa dan diterapkan oleh Belanda. Lantaran mereka tahu, kalau Jakarta ini kondisinya mirip dengan negara mereka. Di mana beberapa titik terutama di wilayah Utara, posisinya ada di dataran rendah. Plus, beberapa persen daratan di Jakarta juga terletak di atas permukaan laut (sekarang sudah mencapai 40 persen).
Kondisi ini, membuat Jakarta rawan banjir. Jika Jakarta banjir, maka sistem perekonomian di kota ini juga akan terganggu. Karena itulah Pemerintah Belanda mulai membangun kanal di beberapa titik, untuk mencegah banjir tersebut. Dan kanal-kanal ini, kemudian dimanfaatkan oleh pemerintah sebagai jalur perdagangan dan transportasi.