Ciptakan Banyuwangi Festival, Anas Ditanya Kapan Kerjanya
- Kemenpan RB/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Bupati Banyuwangi periode 2010-2015 dan 2016-2021 Abdullah Azwar Anas mengenang kembali masa pemerintahannya yang menciptakan Banyuwangi Festival (B-Fest) saat silaturahmi bersama Diaspora Banyuwangi pada Sabtu, 13 April 2024.
Mulanya, Anas menceritakan bagaimana Banyuwangi yang meraih penghargaan dunia kemudian membuat banyak kepala daerah berbondong-bondong untuk datang dan belajar di wilayah ujung timur Pulau Jawa tersebut.
“Saat Banyuwangi membuat festival, di-copy semua oleh kabupaten atau kota yang kemudian juga membuat festival,” kata Anas.
Namun demikian, B-Fest yang kini telah terkenal hingga tingkat internasional tak berjalan mulus di bagian awal, bahkan membuat pria kelahiran tahun 1973 tersebut dikritik.
“Pak Anas kapan kerjanya kok bikin banyak festival,” ucap Anas menirukan pertanyaan yang diterimanya.
Tak terpengaruh, Anas tetap melaju dan mengatakan bahwa pihak-pihak yang mengkritik gelaran B-Fest lupa bahwa dalam kegiatan tersebut banyak sektor yang terpengaruh, di antaranya perputaran ekonomi.
“Festival bukan hanya peristiwa pariwisata, tetapi festival dapat menggerakkan birokrasi agar menjadi solid, festival dapat menggerakkan rakyat supaya lebih kompak,” tutur Anas.
Anas mencontohkan terkait hal tersebut kala gelaran Gandrung Sewu atau Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) yang telah masuk dalam agenda nasional digelar tanpa pandang latar belakang peserta ataupun penikmatnya.
“Begitu berkumpul menjadi kekuatan budaya yang menyatukan, dan inilah inti dari Bhinneka Tunggal Ika,” ujar Anas.
Sehingga kemudian kampanye Bhinneka Tunggal Ika pun disebutnya dilaksanakan dengan cara yang praktis lewat gelaran Banyuwangi Festival.