5 Keajaiban Upacara Kasada, Sebuah Perjalanan Spiritual yang Menggetarkan Jiwa

Sebuah Perjalanan Spiritual yang Menggetarkan Jiwa
Sumber :
  • java private tour

Wisata, VIVA Banyuwangi –"Upacara Kasada bukan hanya tentang melempar sesaji ke kawah. Ini adalah ungkapan syukur, permohonan, dan penghormatan kepada leluhur dan alam semesta," ujar seorang tetua Suku Tengger dengan penuh khidmat.

Upacara Kasada, sebuah ritual tahunan yang digelar oleh masyarakat Suku Tengger di Gunung Bromo, Jawa Timur, adalah perpaduan harmonis antara tradisi, spiritualitas, dan keindahan alam.

Di balik kesederhanaannya, upacara ini menyimpan makna mendalam dan daya tarik yang memikat hati siapa pun yang menyaksikannya.

Mari kita telusuri 5 keajaiban Upacara Kasada yang akan membuat Anda terpesona.

1. Legenda Roro Anteng dan Joko Seger: Kisah Cinta yang Abadi

"Upacara Kasada adalah pengingat akan pengorbanan Roro Anteng dan Joko Seger. Kisah cinta mereka yang abadi mengajarkan kita tentang kesetiaan dan pengabdian," tutur seorang dukun Tengger yang melestarikan cerita turun-temurun.

Upacara Kasada berakar dari legenda Roro Anteng dan Joko Seger, pasangan yang memohon kepada Sang Hyang Widhi untuk dianugerahi keturunan.

Permohonan mereka dikabulkan dengan syarat mengorbankan anak bungsu mereka ke kawah Gunung Bromo.

Pengorbanan ini menjadi simbol penghormatan kepada leluhur dan alam semesta.

2. Prosesi Ritual yang Khidmat: Menyatukan Manusia dan Alam

"Upacara Kasada adalah momen di mana kami merasa paling dekat dengan leluhur dan alam. Semua elemen menyatu dalam harmoni yang sakral," ungkap seorang warga Tengger yang khusyuk mengikuti prosesi.

Upacara Kasada dimulai dengan persiapan sesaji berupa hasil bumi, ternak, dan barang-barang berharga lainnya.

Kemudian, masyarakat Tengger berjalan kaki menuju Pura Luhur Poten di lautan pasir Bromo untuk melakukan doa bersama.

Puncak upacara adalah saat sesaji dilemparkan ke kawah Gunung Bromo sebagai bentuk persembahan.

Prosesi ini menciptakan suasana khidmat yang menyatukan manusia dan alam.

3. Keberagaman Peserta: Merayakan Toleransi

"Upacara Kasada bukan hanya milik Suku Tengger. Semua orang, dari berbagai latar belakang, dipersilakan untuk ikut serta dan merasakan kedamaian spiritual," kata seorang tokoh agama yang menyambut baik kehadiran pengunjung.

Meskipun Upacara Kasada adalah tradisi Suku Tengger, upacara ini terbuka untuk umum.

Ribuan orang dari berbagai daerah dan agama datang untuk menyaksikan dan bahkan ikut serta dalam prosesi.

Kehadiran mereka menunjukkan semangat toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman budaya.

4. Keindahan Alam Gunung Bromo: Latar Belakang yang Memukau

"Upacara Kasada semakin istimewa karena digelar di tengah keindahan alam Gunung Bromo yang menakjubkan. Lautan pasir, kawah yang berasap, dan matahari terbit menciptakan suasana yang magis," ujar seorang fotografer yang mengabadikan momen-momen indah upacara.

Gunung Bromo, dengan lanskap vulkaniknya yang dramatis, menjadi latar belakang yang sempurna untuk Upacara Kasada.

Lautan pasir yang luas, kawah yang berasap, dan matahari terbit yang memukau menciptakan suasana yang magis dan tak terlupakan.

5. Semangat Gotong Royong: Mempererat Tali Persaudaraan

"Upacara Kasada adalah momen kebersamaan bagi masyarakat Tengger. Kami bekerja sama mempersiapkan segala sesuatunya, memperkuat rasa persaudaraan dan gotong royong," kata seorang pemuda Tengger yang bangga dengan tradisi leluhurnya.

Upacara Kasada melibatkan seluruh masyarakat Tengger, dari anak-anak hingga orang tua.

Mereka bekerja sama mempersiapkan sesaji, mengatur jalannya prosesi, dan menyambut para tamu.

Semangat gotong royong ini mempererat tali persaudaraan dan memperkuat identitas budaya mereka.

* Upacara Kasada biasanya diadakan pada bulan purnama di bulan Kasada (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.

 * Upacara Kasada telah menjadi daya tarik wisata yang populer, menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya.

 * Upacara Kasada merupakan salah satu bentuk pelestarian budaya Suku Tengger yang patut diapresiasi.