Keraton Kaibon: Keagungan Cinta Seorang Putra dan Bisikan Sunyi dari Masa Lalu Banten

Keraton Kaibon: Keagungan Cinta Seorang Putra dari Masa Lalu Banten
Sumber :
  • Indonesia kaya

Wisata, VIVA Banyuwangi –Di tengah hiruk-pikuk Kota Serang, Banten, berdiri sisa-sisa kemegahan sebuah istana yang pernah menjadi saksi bisu dari kasih sayang seorang putra kepada ibunya: Keraton Kaibon.

Walaupun kini hanya berupa reruntuhan, pesona Keraton Kaibon tak pernah pudar.

Arsitekturnya yang megah, sejarahnya yang dramatis, dan aura mistis yang menyelimuti, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan pecinta sejarah.

Potensi Wisata Sejarah yang Tinggi

Keraton Kaibon, meskipun dalam kondisi runtuh, tetap memiliki potensi wisata sejarah yang tinggi.

Setiap tahun, ribuan pengunjung datang untuk menyaksikan sisa-sisa kemegahan istana ini, mempelajari sejarahnya, dan merasakan atmosfer masa lalu yang masih terasa kental.

Selain itu, keindahan arsitektur Keraton Kaibon, dengan perpaduan gaya Eropa, Cina, dan Jawa, juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para fotografer dan pecinta seni.

Pemerintah daerah Banten juga telah melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan potensi wisata Keraton Kaibon, seperti melakukan pemugaran, membangun fasilitas pendukung, dan menyelenggarakan berbagai acara budaya.

Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar.

Kisah Cinta yang Abadi

Sejarah Keraton Kaibon bermula dari rasa cinta Sultan Syafiuddin, penguasa Banten ke-21, kepada ibunya, Ratu Aisyah.

Pada tahun 1815, Sultan Syafiuddin yang masih berusia 5 tahun, memerintahkan pembangunan istana megah ini sebagai hadiah untuk sang bunda.

Nama "Kaibon" sendiri berasal dari kata "keibuan", yang mencerminkan kasih sayang dan penghormatan Sultan Syafiuddin kepada ibunya.

Tragedi dan Misteri

Sayangnya, kemegahan Keraton Kaibon tak berlangsung lama.

Pada tahun 1832, istana ini dihancurkan oleh pasukan Belanda di bawah pimpinan Gubernur Jenderal Daendels.

Penghancuran ini merupakan bagian dari strategi Belanda untuk melemahkan Kesultanan Banten.

Sejak saat itu, Keraton Kaibon hanya tinggal puing-puing.

Namun, di balik tragedi tersebut, tersimpan berbagai misteri dan legenda yang menambah daya tarik Keraton Kaibon.

Konon, arwah Ratu Aisyah dan para penghuni istana lainnya masih bergentayangan di sekitar reruntuhan, menjaga warisan sejarah mereka.

Beberapa pengunjung bahkan mengaku pernah melihat penampakan atau merasakan kehadiran makhluk gaib di Keraton Kaibon, terutama pada malam hari.

- Lokasi: Keraton Kaibon terletak di Kelurahan Kasemen, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Provinsi Banten.

- Akses: Dapat dicapai dengan mudah menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum dari pusat Kota Serang.

- Aktivitas: Menyaksikan reruntuhan istana, mempelajari sejarah, berfoto, dan merasakan atmosfer masa lalu.

- Tips: Hormati situs sejarah ini, jangan merusak atau mengambil apapun dari lokasi, dan jaga kebersihan lingkungan.