Gandrung Sewu: Spektakel Budaya Banyuwangi yang Memukau
- Instagram:ipukfdani
Wisata, VIVA Banyuwangi – Di tengah derasnya arus modernisasi, Banyuwangi berhasil mempertahankan warisan budayanya melalui sebuah pertunjukan kolosal yang menakjubkan: Gandrung Sewu. Acara tahunan ini telah menjadi ikon pariwisata Banyuwangi, menarik ribuan pengunjung dari berbagai penjuru Indonesia dan mancanegara.
Asal Usul dan Makna
Gandrung Sewu, yang berarti "seribu penari Gandrung", adalah sebuah pertunjukan massal yang menampilkan ribuan penari Gandrung secara serentak. Tarian Gandrung sendiri merupakan tarian tradisional khas Banyuwangi yang telah ada sejak abad ke-18. Awalnya, tarian ini berfungsi sebagai ritual untuk menghormati Dewi Sri, dewi kesuburan dalam mitologi Jawa.
Acara ini biasanya digelar di Pantai Boom, Banyuwangi, dengan latar belakang Selat Bali yang memesona. Ribuan penari, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, mengenakan kostum Gandrung tradisional berwarna merah dan emas. Mereka menari secara sinkron, menciptakan pemandangan yang memukau dan energi yang luar biasa.
Persiapan Gandrung Sewu dimulai berbulan-bulan sebelum hari H. Para penari, yang sebagian besar merupakan siswa sekolah dan anggota sanggar tari di Banyuwangi, menjalani latihan intensif untuk memastikan kekompakan gerak. Koreografi yang ditampilkan merupakan hasil kolaborasi antara seniman lokal dan koreografer profesional, memadukan unsur tradisional dengan sentuhan modern.
Gandrung Sewu bukan sekadar pertunjukan budaya; ia telah menjadi penggerak ekonomi kreatif Banyuwangi. Event ini membuka peluang bagi industri pariwisata lokal, mulai dari penginapan, kuliner, hingga kerajinan tangan. Lebih dari itu, Gandrung Sewu menjadi wadah pelestarian budaya yang efektif, melibatkan generasi muda dalam menjaga warisan leluhur.