Tradisi Praonan di Pasuruan: Ratusan Warga Naik Perahu Rayakan Lebaran Ketupat di Tengah Laut
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Pasuruan, VIVA Banyuwangi –Tradisi budaya masyarakat pesisir terus hidup dan berkembang di tengah arus modernisasi. Salah satu tradisi yang masih bertahan adalah Praonan, perayaan khas warga Panggungrejo, Kota Pasuruan, dalam rangka memperingati Lebaran Ketupat atau H+7 Hari Raya Idul Fitri. Pada Senin pagi (7 April 2025), ratusan warga dan nelayan kembali meramaikan lautan dengan semangat kebersamaan dan budaya yang kuat.
Tradisi ini bukan sekadar kegiatan wisata biasa. Praonan merupakan bentuk syukur dan kebersamaan yang telah berlangsung turun-temurun. Seperti tahun-tahun sebelumnya, nelayan setempat rela tidak melaut untuk sehari dan mengangkut warga ke tengah laut menggunakan perahu mereka.
“Saya dari Batu, datang ke sini untuk silaturahmi dan ikut naik perahu melihat laut. Seru banget,” ujar Yulia, seorang pengunjung asal Kota Batu yang ikut merayakan Praonan.
Antusiasme Warga dan Wisatawan
Tak hanya warga lokal, perayaan ini juga menyedot perhatian masyarakat dari luar kota. Banyak warga dari berbagai daerah di sekitar Pasuruan, seperti Malang dan Probolinggo, datang untuk merasakan suasana khas Lebaran Ketupat yang berbeda.
Menurut data panitia lokal, sekitar 300 hingga 400 orang ikut serta dalam perayaan ini. Para pengunjung beramai-ramai menaiki perahu nelayan, menikmati angin laut dan pemandangan pantai yang memanjakan mata. Tak jarang momen ini dimanfaatkan untuk berfoto ria dan mengabadikan suasana lebaran yang unik di tengah laut.