Bersyukur Itu Berbahaya, Kok Bisa ?
- https://www.freepik.com/free-photo/teena
Religi, VIVA Banyuwangi –Emang ada ya bersyukur yang membahayakan ? Bukankah bersyukur itu bagus. Pasti kalian bingung dengan judul artikel kita kali ini. Daripada masih bertanya - tanya, mari kita belajar lebih dalam arti kata “ syukur “ yang sesungguhnya.
Syukur adalah bentuk terima kasih kita kepada Tuhan. Semua agama tentu mengajarkan agar kita bersyukur. Apalagi jika kita mendapat kebahagiaan seperti mendapat pekerjaan impian, menang undian atau dapat tender. Akan tetapi masih bisakah kita bersyukur dimasa sulit?
Tentu bukan hal yang mudah. Rasa syukur ketika menghadapi hal - hal yang tak diinginkan ini yang harus dikaji lagi, kadang reaksi rasa syukur tidak mencerminkan rasa syukur sejati. Melainkan lebih menyelamatkan diri atas kegagalan atau rasa bersalah.
Influencer di bidang keuangan, Theoderick, menjabarkan bahwa bersyukur yang terbaik adalah bersyukur setelah kita mati - matian melakukan yang terbaik di depan mata sesuai dengan pemberian Tuhan.
Kita bekerja dengan “do the best” , berjuang semaksimal mungkin dan mendapat hasil. Lalu kita berdoa kepada Tuhan dan berterima kasih karena hari ini sudah melakukan yang terbaik. Itu bentuk bersyukur yang akan membawa kita ke jenjang berikutnya.
Beda dengan bersyukur satunya lagi, kita tidak melakukan apa - apa, tidak ada effort, tidak berfikir berkembang dan tetap stuck disana. Kita mensyukuri kondisi kita yang kurang dan tidak melakukan hal yang terbaik.
Donna De Rosa menjabarkan bahwa rasa syukur merupakan berkat sampai titik tertentu. Setiap orang harusnya bahagia dengan sesuatu yang dimiliki. Memiliki rumah, badan sehat, makanan diatas meja patut kita syukuri. Namun, jangan berpuas diri akan semua itu.