Grebeg Sudiro Solo, Puncak Perayaan Akulturasi Jawa Tionghoa Jelang Imlek
- https://rri.co.id/hiburan/1281261/grebeg-sudiro-perayaan-imlek-meriah-di-kota-solo
Budaya, VIVA Banyuwangi – Saat Tahun Baru Imlek menjelang, Kota Solo tidak hanya bermandikan lampion merah yang meriah. Ada sebuah perayaan unik yang menjadi magnet bagi ribuan warga dan wisatawan, sebuah festival yang menampilkan wajah Solo yang sesungguhnya: Grebeg Sudiro.
Lebih dari sekadar karnaval, Grebeg Sudiro adalah sebuah perayaan akbar yang menjadi simbol harmoni dan perpaduan budaya Jawa dan Tionghoa yang telah mengakar kuat selama puluhan tahun. Ingin tahu lebih dalam tentang festival yang luar biasa ini? Mari kita telusuri bersama.
Apa Itu Grebeg Sudiro?
Grebeg Sudiro adalah acara budaya tahunan yang diselenggarakan oleh masyarakat Sudiroprajan, Solo, untuk menyambut Tahun Baru Imlek. Kata "Grebeg" adalah tradisi khas Jawa yang identik dengan arak-arakan gunungan hasil bumi. Sementara "Sudiro" merujuk pada nama kampung tempat acara ini berasal, yaitu Sudiroprajan.
Keunikan utamanya terletak pada perpaduan dua tradisi besar. Prosesi grebeg yang kental dengan budaya Jawa dikawinkan secara harmonis dengan pernak-pernik dan esensi perayaan Imlek khas Tionghoa.
Sejarah Singkat, Dari Tradisi Berbagi Hingga Festival Akbar
Grebeg Sudiro pertama kali diadakan pada tahun 2007. Namun, akarnya berasal dari tradisi lokal yang lebih tua bernama "Buk-ing". Tradisi ini adalah wujud syukur warga, di mana mereka saling berbagi makanan dan kue menjelang Imlek, salah satunya adalah kue keranjang.