Mengenal Tradisi Tanam Sasi, Ritual Magis Papua yang Mengubah Kematian
- https://dimensiindonesia.com/wp-content/uploads/2022/06/Tanam-Sasi-Foto-Article-1-Apa-itu-Tanam-Sasi.jpg
Budaya, VIVA Banyuwangi – Pernahkah kalian mendengar tradisi yang mengubah cara pandang terhadap kematian? Di pedalaman Papua, ada ritual magis yang tidak hanya tentang berkabung, tapi juga tentang memberi kehidupan baru melalui kayu sasi. Tradisi Tanam Sasi dari Suku Marind di Merauke ini bakal bikin kalian terpukau dengan filosofi kehidupan yang mendalam banget!
Asal Muasal Tradisi yang Sarat Makna
Tanam Sasi merupakan upacara adat kematian khas Suku Marind atau Marind-Anim yang mendiami Kabupaten Merauke, Papua Barat. Nama "Anim" sendiri berarti laki-laki, sedangkan "Anum" berarti perempuan dalam bahasa setempat. Suku yang berpopulasi sekitar 5.000-7.000 jiwa ini menjalani tradisi turun-temurun yang sangat unik.
Tradisi ini dimulai ketika ada anggota suku yang meninggal dunia. Kayu sasi yang memiliki ukiran khas Papua ditanam tepat 40 hari setelah kematian terjadi. Yang menarik, kayu ini tidak boleh dicabut sampai genap 1.000 hari atau hampir tiga tahun lamanya. Bagi masyarakat Marind, ini bukan sekadar ritual biasa, melainkan simbol penghormatan kepada arwah yang telah berpulang.