Melalui Seni Ukir Wow Ipits, Menilik Kepercayaan Suku Asmat Menyikap Alam
- https://wiki.ambisius.com/ukiran/ukiran-papua
Budaya, VIVA Banyuwangi – Orang mengetahui tanah Papua dengan penggambaran yang menakjubkan. Hutan hujan tropis yang hijau permai, cuitan pelbagai jenis burung bersemayam di dalamnya hingga kekayaan alam sampai kebudayaan yang tak segan menuangkan keindahan menabur makna.
Papua juga punya kebudayaan pahat dengan makna tinggi. Karya itu berupa seni ukir atau pahatan. Adalah ‘Wow Ipits’. Orang-orang Asmat (baca: manusia sejati) menyebut ‘Wow Ipits’ sebagai pengukir atau pemahat kayu. Kepiawainnya dalam mengukir, meletakan wow ipits sebagai sekelompok manusia terpilih.
Melalui tangan kreatif mereka ia mencipta karya seni ukir yang dilirik banyak pecinta kriya. Syahdan, keberadaan ukiran-ukiran bikinan wow ipits, mulanya ditujukan untuk penghormatan kepada alam dan arwah kepada leluhur. Hal tersebut bukanlah tanpa alasan. Konsensus itu dibentuk melalui sebuah kepercayaan bahwa semesta yang ‘ada’ dimulai dari Sang Dewa Fumerits.
Mengenal Fumerits
Apabila kita berkunjung ke tanah papua, kita akan berjumpa dengan pelbagai bentuk wow (baca: ukiran). Di sana kita akan berjuma Wow Kawenak (Ukiran Manusia). Ukiran itu bertabur makna dan nilai filososfi memaknai bahwa ada ketersalingan antara manusia dan alam.
Menurut kepercayaan Asmat, Fumerits ialah tokoh mitologi yang terbesit kuat dalam kepercayaan mereka. Fumerits bisa dikata sebagai cikap bakal bangsa Asmat atau para seniman-senimannya yang tak luput dari keindahan.
Suatu ketika, Fumerits tenggelam di sebuah sungai, demikian menurut cerita yang turun temurun disampaikan. Tiba-tiba datanglah badai besar menghanyutkan tubuhnya ke laut. Pada saat bahaya itu, datanglah seekor burung besar garuda menolong Fumerits.