Upacara Jak Bak Tuan, Tradisi Unik Menantu Berkunjung ke Mertua di Aceh
- https://rri.co.id/sabang/daerah/663944/peusijuk-tradisi-warisan-leluhur-masyarakat-aceh
Budaya, VIVA Banyuwangi – Di Aceh, tradisi tak hanya hadir saat pesta pernikahan. Setelah mempelai wanita resmi menjadi istri, ada satu momen yang tak kalah istimewa “Jak Bak Tuan”, atau kunjungan pertama sang menantu perempuan (Dara Baro) ke rumah mertuanya (Linto Baro) setelah Hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha.
Momen ini menjadi salah satu bentuk kebahagiaan dan kebanggaan, baik bagi keluarga mempelai pria maupun wanita. Jak Bak Tuan bukan sekadar bertamu, tapi juga menjadi simbol penerimaan, silaturahmi, serta ajang pamer kemampuan keluarga dalam menyambut dan menghormati anggota baru.
Persiapan Dua Keluarga: Riuh Rendah Menjelang Hari H
Beberapa hari sebelum hari yang ditentukan, suasana rumah Linto Baro mulai ramai. Pagar rumah dibenahi, sumur dibersihkan, rumah dipercantik, bahkan sang mertua yang biasanya jarang mandi pun mulai akrab lagi dengan sabun dan shampoo. Semua dilakukan agar ketika si menantu datang, kesan pertama rumah mertuanya tampak bersih, nyaman, dan terhormat.
Di sisi lain, keluarga Dara Baro pun tak kalah sibuk. Para ibu-ibu di kampung berkumpul membantu membuat kue-kue tradisional khas Aceh dalam jumlah besar. Mulai dari timphan, boh manok, dhoi-dhoi, bulukat tumpoe, hingga ruti bungong. Kue-kue ini akan dibawa sebagai “bungong jaroe” (buah tangan) untuk keluarga besar sang suami dan dibagikan ke tetangga, tokoh desa, hingga guru ngaji.