Fakta Menarik Bubur Suro, Makanan Khas di Malam Tahun Baru Hijriyah
- https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/perayaan-satu-suro-tradisi-malam-sakral-masyarakat-jawa/
Budaya, VIVA Banyuwangi – Berbagai cara dilakukan oleh masyarakat Indonesia untuk merayakan Malam 1 Muharram atau 1 Suro. Salah satunya, tradisi memberikan bubur kepada masyarakat setempat yang dinamakan bubur suro. Tradisi ini masih berlangsung dan dijaga oleh masyarakat Jawa, terutama di Yogyakarta dan Surakarta.
Bubur Suro merupakan lambang atau wujud rasa syukur kepada Tuhan atas berkah dan rezeki yang diperoleh. Makanan ini awalnya dihadirkan untuk memperingati hari pertama dalam kalender Jawa atau bertepatan dengan 1 Muharram (Hijriyah). Tradisi ini diwariskan secara turun temurun sejak zaman Sultan Agung Hanyokrokusumo.
Bubur Suro terbuat dari beras yang dimasak dengan aneka bumbu dan rempah tradisional seperti santan, serai, dan daun salam. Perpaduan rempah ini menghasilkan rasa yang lebih gurih dibandingkan bubur pada umumnya. Adapun toping atau lauk Bubur Suro yang berbeda-beda menyesuaikan daerahnya.
Namun, secara umum Bubur Suro disajikan bersama kuah santan kuning, tahu, orek tempe atau teri, telur, dan kacang-kacangan. Menariknya, harus ada tujuh jenis kacang yang ada dalam sepiring bubur Suro. Selain tujuh jenis kacang, ada suwiran jeruk Bali dan buah delima ditaburkan di atas sajian bubur untuk menciptakan rasa asam.