Bukan Daun Biasa! Ini Fungsi Daun Pandan dalam Tradisi dan Upacara Adat Bali
- https://pixabay.com/id/photos/semak-pandan-amaryllifolius-tropis-262735/
Budaya, VIVA Banyuwangi –Kalau selama ini kamu cuma kenal daun pandan sebagai pewangi masakan, kamu wajib tahu satu hal penting: di Bali, daun pandan punya makna spiritual yang dalam. Ia bukan sekadar dedaunan wangi dari dapur, tapi juga jadi bagian dari kehidupan religius masyarakat Bali yang sangat erat dengan alam, energi, dan keharmonisan.
Makna Khusus Daun Pandan dalam Budaya Bali
Dalam tradisi Hindu Bali, daun pandan melambangkan kesucian, ketenangan, dan energi positif. Aromanya yang alami dipercaya mampu menenangkan jiwa dan menjernihkan pikiran. Karena itu, pandan banyak digunakan dalam berbagai upacara keagamaan dan ritual adat sebagai simbol penyucian dan penghormatan pada alam semesta.
Tak heran, masyarakat Bali percaya bahwa tanaman-tanaman tertentu seperti pandan punya getaran spiritual yang mampu menolak hal-hal negatif, termasuk gangguan makhluk gaib seperti leak.
Digunakan dalam Canang Sari dan Persembahan
Canang sari, persembahan harian yang diletakkan di pura, rumah, atau pinggir jalan, hampir selalu mengandung unsur daun pandan. Daun ini dipotong kecil-kecil dan disusun bersama bunga warna-warni, beras, dan dupa sebagai ungkapan syukur dan permohonan keseimbangan.
Selain itu, pandan juga dimasukkan dalam banten (sesajen upacara besar) karena diyakini bisa membawa vibrasi positif dan menjaga kemurnian niat persembahan tersebut.