6 Tarian Tradisional Sumatera Utara yang Sarat Makna dan Pesona Budaya
- https://wonderfulimages.kemenparekraf.go.id/photos/5/art-and-culture?page=11
Budaya, VIVA Banyuwangi – Sumatera Utara tak hanya kaya akan alam yang indah, tapi juga memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Salah satu yang paling menonjol adalah warisan tari tradisional Sumatera Utara yang berasal dari berbagai suku seperti Batak Toba, Karo, Mandailing, Nias, Melayu, hingga Pakpak Dairi. Setiap tarian tak hanya indah dipandang, tapi juga mengandung makna filosofis yang dalam, menjadikannya bagian penting dalam identitas budaya lokal.
1. Tari Tor-Tor – Ikon Budaya Batak Penuh Makna
Tari Tor-Tor adalah tarian tradisional paling terkenal dari suku Batak. Gerakannya sederhana namun penuh filosofi, seperti penghormatan kepada leluhur dan simbol doa. Tarian ini biasanya diiringi musik gondang dan dilakukan saat upacara adat maupun perayaan keluarga. Penari biasanya mengenakan kain ulos, lambang kebanggaan suku Batak. Bahkan penonton pun sering diajak turut serta menari, menjadikan Tari Tor-Tor sebagai bentuk ekspresi kolektif dan persatuan.
2. Tari Serampang Dua Belas – Perpaduan Melayu dan Portugis
Tarian khas masyarakat Melayu Deli ini diciptakan oleh Guru Sauti dan awalnya dikenal dengan nama Tari Pulau Sari. Gerakannya merupakan kombinasi dari 12 gerakan khas Melayu yang menceritakan kisah cinta hingga ke pelaminan. Penampilan Tari Serampang Dua Belas biasanya dibawakan oleh 12 penari berpasangan dan diiringi lagu tradisional yang menggugah.